Minggu, 24 November 2024

Deredia, Nyanyian Merdu Flores Manggarai

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Vokalis Deredia di BNI Stage, Jazz Traffic Festival 2017 hari kedua, Sabtu (19/8/2017). Foto: Panitia JTF 2017

Deredia, band tradisional pop asal Jakarta membuka Hari Kedua Jazz Traffic Festival 2017 di BNI Stage, Sabtu (19/8/2017). Meskipun baru pertama tampil di Jazz Traffic Festival, tapi ruangan BNI Stage langsung ramai buat nonton penampilan Deredia.

Band beranggotakan Louise Monique Sitanggang (vokal), Yosua Simanjuntak (gitar), Papa Ical (double bass), Aryo Wicaksono (drum), dan Raynhard Lewis Pasaribu (piano) tampil dengan rancak dan atraktif sejak menit pertama.

Suara Louise, sang vokalis, yang manja, senada dengan aksi panggungnya yang cantik. Tak ayal, setiap lagu yang dinyanyikan Deredia diakhiri dengan tepuk tangan meriah penonton.

“Saya bercerita dikit. Deredia itu paduan dari dua kata Flores Manggarai, artinya Nyanyian Merdu. Itu doa ya”, kata Louise diakhiri dengan tawanya yang manja.

Setelahnya, Deredia memulai lagu berikutnya dengan meminta tepuk tangan penonton sebagai intro. Sejurus kemudian, lagu hits Deredia “Teman Seperjuanngan” dari album pertamanya menggema di BNI Stage Grand City Convex.

Total, Deredia menyanyikan 12 lagu, termasuk lagu cover yang ditungggu banyak penonton: “Nurlela”. Begitu lagu yang populer dinyanyikan Bing Slamet tahun 1950an ini terdengar, penonton riuh menyambutnya, juga bergoyang.

“Banyak orang menyebut genre musik kami jazz, tapi tahun 1950, musik begini namanya tradisional pop”, kata Yosua, sang gitaris, di ruang Pers Room.

Ditanya soal penampilan dan warna musik, Yosua juga menjelaskan kalau Deredia memang konsisten di satu masa, tahun 1950.

“Kami semua suka musik tahun 1950”, kata Yosua, “Dan itu juga menjelaskan kenapa gaya busana kami seperti ini”, lanjut Yosua sambil menunjuk pakaian yang mereka kenakan. (ham/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
32o
Kurs