Jika biasanya Jazz Traffic Festival (JTF) memadukan komposisi seimbang jazz dan genre non-jazz, namun PP Properti Jazz Traffic Festival (JTF) 2016 Beyond Space kali ini, komposisi jazz akan lebih mengental dengan porsi yang cukup dominan.
”JTF kali ini, komposisi jazz akan lebih terasa dibandingkan sebelumnya yang memadukan antara jazz dan genre lain, tapi kali ini jazznya lebih mengental meskipun ada kelompok baru tapi orientasinya tetap ke jazz,” kata Errol Jonathans, Direktur Utama Suara Surabaya Media, sekaligus penanggungjawab PP Properti Jazz Traffic Festival 2016 Beyond Space.
Meski begitu, beragam aliran tetap saja akan terwadahi di PP Properti Jazz Traffic Festival 2016 Beyond Space yang akan digelar selama dua hari pada 27-28 Agustus 2016 di Grand City Convex Surabaya ini. Di antaranya Idang Rasjidi yang akan mewakili jazz mainstream; kemudian The Groove pada genre fusion jazz (genre campuran) serta Ari Lasso yang mewakili non-jazz.
Jazz yang lebih futuristik juga akan ditampilkan di PP Properti JTF 2016 Beyond Space ini dengan datangnya dua drum. Kelompok keroncong juga akan tampil dengan mengusung jazz etnik. Selain itu, lebih dari 200 musisi yang tergabung dalam 40 performances juga akan memeriahkan PP Properti JTF 2016 Beyond Space kali ini.
“Nanti juga akan banyak penampilan generasi baru dalam dunia jazz yang pendekatannya tidak lagi semata-mata mengandalkan jazz mainstream tapi juga kreasi mereka yang disesuaikan dengan generasi kekinian,” ujar Errol.
Errol mengakui, di festival jazz di belahan dunia manapun termasuk PP Properti Jazz Traffic Festival 2016 Beyond Space, memang tidak pernah ada yang murni mengusung jazz mainstream. Selalu saja harus memadukannya dengan ganre non jazz karena festival sejatinya adalah ruang untuk menyatukan bahwa musik adalah bahasa universal.
Karenanya PP Properti Jazz Traffic Festival 2016 Beyond Space ini sekaligus sebagai ruang untuk saling mengenal diantara para penyuka beragam aliran. PP Properti JTF 2016 juga menjadi kesempatan untuk saling mengenal dan mengasah apresiasi masing-masing gendre sehingga setiap yang penonton yang datang, apapun kesukaan musiknya, tetap akan mendapatkan seleranya plus bisa berinteraksi dengan selera musik orang lain.
Dalam kesempatan ini, Errol juga mengatakan, PP Properti JTF 2016 ini sebenarnya tak bisa dilepaskan dengan program siaran Jazz Traffic di Radio Suara Surabaya yang telah mengudara sejak tahun 1983 dimana sejak saat itu Jazz Traffic tidak hanya memutar musik-musik jazz di radio, melainkan juga memberikan apresiasi dan edukasi terhadap musik jazz.
Hasilnya, saat ini mulai muncul musisi-musisi lokal yang berkiprah di dunia jazz. Festival-festival jazz saat ini juga tumbuh subur di berbagai daerah.
“Keragaman festival jazz di Indonesia patut disyukuri. Saya melihat ini muncul kegairahan baru. Oleh SS (Radio Suara Surabaya) sudah lama diperjuangkan dengan siaran Jazz Traffic sejak tahun 1983, sekarang baru muncul bagaimana gairah jazz itu muncul di mana-mana, ini sangat bagus,” kata Errol.
Sementara itu, PP Properti Jazz Traffic Festival 2016 yang menghadirkan sebanyak 200-an musisi ini mengusung tagline Beyond Space, sebuah upaya untuk membangun nilai di luar ruang dan batas biasanya ini.
Meski tak memiliki keterikatan pada industri musik khususnya jazz, PT PP Properti Tbk pada gelaran JTF 2016 ini sengaja masuk untuk membantu mengembangkan serta merawat gairah jazz di Indonesia.
“Selama ini, PP Properti hanya terlihat membangun fasilitas hunian, apartemen, mall, hotel dan office, tapi sebenarnya kami juga concern dalam pembangunan social life dan entertainment bagi masyarakat perkotaan, salah satunya kami terlibat di JTF kali ini,” kata Rudy Harsono, Project Director PP Properti.
Dengan PP Properti JTF 2016 ini pula, PP Properti berharap masyarakat lebih mengenal PP Properti bukan semata urusannya dengan pembangunan kawasan, tapi juga mengajak untuk lebih bisa bersosialisasi, berbisnis, sekaligus bisa enjoy menikmati kehidupan kota sambil ngejazz bareng di gelaran JTF 2016.
Apalagi, penonton PP Properti Jazz Traffic Festival 2016 Beyond Space kali ini akan dimanjakan dengan adanya 3 panggung utama di 3 venue yang berbeda, yaitu di Convention Hall lantai 3 (indoor), Exhibition Hall lantai dasar (indoor) dan area parkir (outdoor), serta ada sebuah mini stage.
Pada hari pertama, Sabtu 27 Agustus 2016, panggung PP Properti JTF 2016 Beyond Space bakal dimeriahkan penampilan Glenn Fredly, Fariz RM, GAC (Gamaliel Audrey Cantika), Maliq & D`Essentials, Idang Rasjidi, The Groove, Virzha, Sierra Soetedjo, Dua Drum, Alsa Quartet, Andre Hehanussa, MLD Jazz Project, Lyla, Danilla, Yuka, Korek Jazz, Best Friends Project, Trisouls, F Jazz C, dan Beat Project.
Kemudian di hari kedua, Minggu 28 Agustus 2016 musisi yang bakal tampil antara lain Ari Lasso, Dwiki Dharmawan Jazz Connection feat Lea Simanjuntak, Barry Likumahuwa, Andien, Tohpati, Sheryl Sheinafia, Dekat, Eva Celia, Monita Tahalea, The Overtunes, Indro Hardjodikoro, Fusion Stuff, HiVi, Eastern State Quartet, Tiwi Shakuhachi Dkk, Keroncong Liwet Java Kromatic, Vertical Band, ITS Jazz Band, Star Project Jazz, dan Semen Indonesia Jazz Band.
Tiket PP Properti Jazz Traffic Festival 2016 Beyond Space ini bisa diperoleh di Kantor Radio Suara Surabaya Jalan Wonokitri Besar 40 C, Surabaya, telepon 031-5683040, dan Kantor M Radio Jalan Ngagel Madya 15-15A Surabaya.
Tentang Jazz Traffic
Jazz Traffic adalah sebuah program siaran di Radio Suara Surabaya yang mengudara sejak tahun 1983. Adalah Bubi Chen sang virtuoso musik jazz internasional dari Surabaya pernah ikut mengasuh siaran Jazz Traffic sejak tahun 1985 sampai wafat pada tahun 2012. Om Bubi, sapaan Bubi Chen, diberi slot siaran program Jazz Traffic “Bubi Chen Show” seminggu sekali. Suara Surabaya (SS) merupakan satu-satunya radio di Indonesia yang mempelopori dan konsisten menyiarkan musik jazz sejal awal. Siaran Jazz Traffic mengudara di SS setiap Senin sampai Kamis pukul 22.00 hingga 24.00 WIB.
Siaran Jazz Traffic kini tidak hanya memperdengarkan komposisi-komposisi jazz, tapi juga mengapresiasi musisi dan mengenalkan sub genre Jazz Tradisional hingga Free Jazz dan Acid Jazz. Selama 33 tahun mengudara, Jazz Traffic telah membentuk komunitas-komunitas jazz yang solid, tidak hanya di Kota Surabaya, tapi juga kota-kota lain di Indonesia. Sementara itu event Jazz Traffic Festival (JTF) digelar Suara Surabaya sejak tahun 2011, berturut-turut setiap tahun hingga 2016 ini. (fik/ipg)
Teks Foto:
1. Errol Jonathans Direktur Utama Suara Surabaya Media.
2. Rudy Harsono, Project Director PP Properti.
3. Dwiki Dharmawan bakal tampil lagi di JTF 2016.
Foto: Dok. Suara Surabaya Media