Errol Jonathans CEO Suara Surabaya Media menjelaskan alasan kehadiran sejumlah musisi dan grup musik yang notabene bukan beraliran jazz di ajang PP Properti Jazz Traffic Festival (JTF) 2016 Beyond Space, yang dihelat di Grand City Surabaya, 27-28 Agustus 2016.
“Konsep JTF tahun ini adalah bazar musik, supaya bisa saling apresiasi dan sosialisasi dengan penikmat musik lain. Makanya kita undang musisi dari berbagai genre musik,” ujarnya dalam konferensi pers JTF 2016 di Hotel JW Marriot Surabaya, Jumat (26/8/2016).
Jika melihat berbagai event festival jazz internasional, lanjut Errol, tidak semua yang tampil di situ musisi jazz. Contohnya ketika Joe Satriani gitaris rock Amerika Serikat tampil di Festival Jazz Montroux tahun 1988 silam.
“Yang pasti JTF bisa jadi etalase bagi musisi jazz lokal Surabaya, yang nantinya kita harap bisa mengarah ke level nasional bahkan internasional,” katanya.
Perkembangan musik jazz tanah air, menurut Errol sangat luar biasa. Bahkan, ia menyebut Indonesia sebagai negara yang paling banyak menyelenggarakan event musik jazz.
Khusus di Kota Pahlawan, Errol menceritakan kalau musik jazz awalnya kurang diapresiasi masyarakat. Padahal, Surabaya punya musisi jazz yang diakui dunia, Bubi Chen.
“JTF ini implemenyasi siaran Jazz Traffic yang mulai mengudara tahun 1983, dan tahun 1985 mulai siaran bareng Bubi Chen. Pada tahun 80-an, musik jazz belum familiar di masyarakat Surabaya,” tegasnya.
Berangkat dari situ, timbul keinginan Errol dan Bubi Chen mengedukasi masyarakat lewat siaran di Radio Suara Surabaya. Dan, perlahan tapi pasti, masyarakat Surabaya mulai menggandrungi musik irama jazz sampai sekarang. (rid/iss)