Fussion Stuff tampil di panggung Exhibition Grand City dalam PP Properti Jazz Traffic Festival 2016, Beyond Space di hari kedua.
Terdiri dari Franky Sadikin (bass), Kadek Rahardika (Gitar), Khrisna Siregar (Keyboard), Jeane Phialsa (Drums) dan Damez Nababan (Saksofon), idealisme bermusik mereka berlima mampu menyajikan musik jazz terasa lebih muda.
Melihat Jeane Phialsa (Alsa) naik panggung, para penonton yang tadinya duduk langsung berdiri merapat ke barikade panggung. Alsa sebelumnya juga sudah tampil bersama bandnya sendiri Alsa Quartet di hari pertama kemarin.
Dalam penampilan di hari kedua ini Fussion Stuff juga membawakan lagu-lagu di album pertama mereka, The Bettle. Diantaranya Means to Me yang menonjolkan kekuatan tiupan sexofon Damez.
Khrisna Siregar pentolan Fussion Stuff mengatakan, tampil di Jazz Traffic merupakan kebanggaan untuk melestarikan musik jazz tanah air.
“Surabaya keren. Ini kota tempat lahirnya para musisi Jazz handal,” kata Khrisna di atas panggung.
Menurut Khrisna, Jazz Traffic Festival yang digagas Suara Surabaya harus tetap konsisten.
“Konsisten saja dan terus maju. Karena sudah asik,” katanya.
Dalam bermusik, Fussion Stuff mempunyai misi menyajikan Jazz yang ribet menjadi lebih mudah dan bisa diterima banyak kalangan.
“Tapi, kami bukan Band Pop. Kami main dalam koridor Jazz. Untuk para musisi pop yang diundang di JTF lebih baik melakukan perombakan sesuai atmosfir jazz,” katanya. (bid/dwi)