Fariz RM Bernostalgia di Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2014

Selangkah di Seberang dan Barcelona, dua komposisi awal yang ditampilkan Fariz RM di pangggung Exhibition Hall Jazz Traffic Festival 2014 seakan mengajak penikmat musik kembali ke era 80-90-an.

Dengan aransemen yang dikemas sedikit berbeda, tetapi warna musik Fariz RM tetap khas. Barangkali hanya power vokal yang agak menurun dibanding masa jayanya dulu.

Pada komposisi Nada Kasih, dengan aransemen yang dirombak diawal dan dibagian interlude, unsur jazznya sedikit masuk. Duet Fariz dengan Tiwi Shakuhachi di komposisi ini, mengingatkan pecintanya waktu fariz duet dengan Neno Warisman di era 90-an.

Fariz RM mengatakan, 31 persen penggemarnya ada di Jawa Timur terutama di kota Surabaya. Karena itu dia sangat antusias ketika mendapat kesempatan menyapa penggemarnya di Surabaya di event Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2014.

Sementara Totong Wicaksono mantan gitaris Canizaro, mengaku sangat senang bisa tampil bersama Fariz di event Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2014.

Baik Fariz maupun Totong Wicaksono yang pernah tinggal di jalan Bengawan Surabaya mengaku terkesan dengan kebersihan kota Surabaya.

Sementara itu, pemandangan yang kontras terlihat, ketika Fariz RM dan Totong Wicaksono belum selesai bermain, sudah berkumpul ribuan penggemar Tulus di area venue outdoor. Jika di Exhibition Hall dimana Fariz RM bermain rata-rata penonton yang ada berusia diatas 30an tahun, tetapi fans Tulus masih berusia remaja belasan tahun. (isa/fik/edy)