Jumat, 29 November 2024

Tujuh Gempa Letusan Guncang Kawah Bromo

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Aktifitas di dapur magma Gunung Bromo terus meningkat pada Sabtu (9/1/2016). Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, pada 6 jam terakhir telah terjadi 7 kali gempa letusan.

Edy Prasojo Kepala PVMBG Bandung dihubungi Sentral FM mengatakan, bahwa peningkatan aktivitas Gunung Bromo masih akan terus berlanjut dan tetap akan dipantau perharinya. “Ini merupakan siklus 5 tahunan dari erupsi Gunung Bromo jadi harus dipantau terus,” katanya.

Aktifitas gempa letusan sebanyak 7 kali dalam 6 jam terakhir itu terpantau mulai pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB tadi. PVMBG masih belum bisa memperkirakan sampai kapan aktivitas Gunung Bromo berangsur mereda. Karena sesuai karakteristiknya, tidak ditentukan dengan peningkatan amplitudo dan juga seberapa banyak gempa vulkanik dalam yang terjadi.

“Bisa tiba-tiba mengalami erupsi karena Gunung Bromo berjenis strato,” katanya.

Saat ini, kata dia, 3 petugas vulkanologi akan tetap secara intens melakukan kajian dengan fluktuasi kegiatan di dapur magma Gunung Bromo. “Tapi saya yakin, intensitas tingginya aktifitas vulkanis Gunung Bromo tidak akan seperti erupsi Tahun 2010 lalu. Saat itu, semburan asap bisa mencapai 3 ribu meter dari pucak kawah dan berlangsung selama berbulan-bulan,” katanya.

Jika erupsi Gunung Bromo pada Tahun 2010 lalu sangat tinggi hingga sampai 5 bulan, untuk siklus erupsi saat ini diperkirakan tidak akan selama itu. Saat ini, tingginya aktivitas Gunung Bromo setelah melewati masa sebulan lebih kan sudah menunjukkan tanda-tanda mereda.

Edy Prasojo mengatakan, Tahun 2010 lalu, gempa tremor Gunung Bromo sangat tinggi secara konstan. Hujan abu juga terhembus meluas di beberapa Kabupaten sekaligus. Dan hujan abu ini sangat menganggu masyarakat karena berdampak terhadap perekonomian secara luas.

“Lahan pertanian rusak, aktivitas masyarakat tersendat. Diantaranya perdagangan dan bahkan aktivitas rutin lainnya. Jika saat ini, hujan abu kan tergantung hembusan angin yang terus berputar, mulai dari timur ke Lumajang, utara ke Pasuruan sampai ke wilayah barat di Malang hingga hari ini,” katanya.

Edy Prasojo berharap, aktivitas Guung Bromo segera mereda. Sebelum status vulkanik gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu diturunkan kembali ke Waspada (Level II), dia menegaskan agar masyarakat dan wisatawan di kawasan Gunung Bromo tidak melanggar rekomendasi yang telah ditetapkan.

“Jangan ada aktivitas masyarakat dan wisatawan di zona bahaya 2,5 kilometer dari kawah Gunung Bromo. Karena itu berbahaya sekali demi keselamatan jiwa manusia yang ada disana. Dan zona bahaya Bromo itu tetap dinyatakan ditutup total,” kata Edy.(her/bid)

Teks Foto :
-. Semburan asap dari kawah Gunung Bromo, Sabtu (9/1/2016) siang.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
33o
Kurs