Meninggalnya pendaki Sahat M Pasaribu (23), asal Sidamukti RT-003/RW-002, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat menambah daftar pendaki yang celaka di Gunung Semeru.
Pada musim pendakian tahun ini, tercatat sudah ada 5 pendaki yang mengalami kecelakaan di gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) tersebut. “Pendaki Sahat M Pasaribu ini, menjadi korban kelima yang mengalami kecelakaan di Gunung Semeru,” kata Hendro Wahyono Plt Kepala BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (8/10/2016).
Sahat M Pasaribu sendiri meninggal setelah melakukan pendakian bersama 12 orang rekannya. Sahat meninggal setelah mengeluh sakit ketika di titik Kalimati.
Korban meninggal sebelumnya, tercatat menimpa pendaki Zimam Arofiq (24), asal Jl. WR Supratman Nomor 123 RT-05/RW-12, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Pendaki Zimam Arofiq yang melakukan pendakian bersama 7 rekan pendaki lainnya, mengalami sakit kepala berat saat berniat menakhlukan puncak Mahameru. Hal itulah yang menyebabkannya menunggu di shelter peristirahatan di Kalimati, menunggu 7 rekan pendaki lainnya naik ke puncak Mahameru. Namun, kondisi Zimam Arofiq bertambah parah, sehingga tidak sanggup lagi turun ke Pos Ranupani.
Atas kondisi itu, akhirnya teman-temannya mencari bantuan, namun korban Zimam Arofiq keburu meninggal dunia. Dan jenasah korban pun dievakuasi ke RSD dr Haryoto Lumajang lalu dipulangkan ke Pekalongan, Jawa Tengah.
Sementara itu, tiga pendaki lainnya menjadi korban kecelakaan dalam ekspedisi pendakian di Gunung Semeru, dalam dua peristiwa berbeda. Diantaranya menimpa Zirli Gita Ayu Safitri (17), pelajar asal Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon dan Supyadi (27), asal Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon pada Mei lalu.
“Keduanya tersesat setelah melakukan pendakianke puncak Mahameru bersama 4 pendaki lainnya. Namun, kedua pendaki asal Cirebon ini berhasil ditemukan selamat dalam 7 hari pelaksanaan Open SAR. Mereka ditemukan berada di kawasan air terjun gunung boto di puncak Gunung Semeru dan dievakuasi turun melalui Pos Tawonsongo di wilayah Kecamatan Pasrujambe,” kata dia.
Peristiwa kecelakaan kedua, dialami Lionel Du Creaux (26), pendaki asal Swiss yang tersesat setelah melakukan pendakian ke puncak Mahameru bersama teman wanitanya, Alice Guignard asal Perancis, pada bulan Juni lalu.
Hingga kini, survivor pendaki asal Swiss ini masih belum ditemukan juga, meskipun personil gabungan telah melakukan Open SAR dalam waktu yang cukup panjang. Padahal personil pencarian telah melakukan penyisiran setiap jengkal jejak yang ditemukan di puncak Gunung Semeru.
Sementara itu, Budi Muyanto Kepala Seksi Pengelolaan Taman Wilayah 3 TNBTS di Lumajang secara terpisah mengatakan, potensi kecelakaan yang dialami pendaki saat melakukan ekspedisi di Gunung Semeru sangat tinggi, jika pendaki tidak siap. Artinya, pendakian gunung merupakan wisata khusus yang tidak bisa dilakukan semua orang, karena membutuhkan persiapan khusus untuk menghadapinya. (her/fik)
Teks Foto :
– Proses evakuasi jenasah Sahat M Pasaribu, pendaki asal Kota Depok, Jawa Barat yang meninggal di Gunung Semeru.
Foto : Sentral FM.