Memasuki hari keempat pencarian terhadap dua survivor pendaki asal Cirebon yang hilang di puncak Gunung Semeru, Senin (23/5/2016), tim gabungan SAR yang berjumlah total 60 personel akhirnya menemukan titik terang.
Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, titik terang keberadaan kedua survivor pendaki bernama Zirli Gita Ayu Safitri (17), pelajar asal Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon dan Supyadi (27), asal Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon, dengan ditemukannya jejak dua pendaki mengarah ke barat daya dari puncak Mahameru.
“Jejak kedua pendaki yang ditemukan mengarah ke kawasan Sumbermani. Namun jejak yang ditemukan sejauh ini belum bisa dipastikan merupakan jejak kedua survivor pendaki asal Cirebon yang hilang. Untuk itu area pencarian hari ini tetap difokuskan di wilayah Blank 75 dan Sumbermani,” katanya.
Mengingat kedua area pencarian medannya sangat membahayakan dengan tebing berbatasan jurang dengan kemiringan 70 sampai derajat, tim SAR gabungan juga melengkapi dengan peralatan SRT (Search and Rescue Tactical) untuk kebutuhan penyelamatan vertical. “Sudah dipersiapkan peralatannya oleh tim Basarnas yang juga mengerahkan 7 personel ke Puncak Semeru,” paparnya.
Hendro Wahyono juga mengabarkan bahwa saat ini keluarga kedua survivor pendaki yang hilang sudah tiba di Ranupani untuk mengikuti upaya pencarian terhadap Zirli Ayu Gita Safitri dan Supyadi. Keluarga survivor tiba di Kantor BPBD Kabupaten Lumajang malam tadi dan langsung diantar ke Ranupani.
“Kedua keluarga survivor sempat memberikan keterangan jika pendaki yang hilang sempat mengirimkan pesan singkat melalui SMS terkait keberadaannya. SMS ini dikirimkan Supyadi kepada keluarganya. Disampaikan jika ia bersama Zirli Ayu Gita Safitri berada di kawasan air terjun di puncak Semeru,” terangnya.
Informasi ini langsung ditindaklanjuti tim SAR dengan menghubungi nomor HP milik Supyadi tersebut. Dalam komunikasi tersebut, Supyadi sempat menjawab dan menjelaskan posisinya di kawasan air terjun yang disebutnya. “Tapi wilayah air terjun ini juga masih belum jelas dimana. Pasalnya air terjun di puncak Semeru ada di beberapa titik. Dan dari arah puncak yang terdekat adalah di bawah Ranu Kumbolo di dekat Pos III,” tuturnya.
Hanya saja saat komunikasi melalui HP dilanjutkan, Supyadi tidak melanjutkan pembicaraannya. “Sepertinya Supyadi berusaha menghemat baterai HP. Untuk memastikan keberadaan mereka, kini tim SAR gabungan berupaya memastikan dengan melacak jejak keberadaan kedua survivor pendaki tersebut. Semoga saja keberadaan keduanya segera ditemukan,” demikian pungkas Hendro Wahyono. (her/dwi)