Memasuki hari kedua pelaksanaan UN (Ujian Nasional) jenjang SMA sederajat di Kabupaten Lumajang, Selasa (5/4/2016), dua siswa terpaksa mengerjakan soal UN di Rumah Sakit Islam (RSI), karena sakit.
”Namun kedua siswa ini bisa mengerjakan UN dengan baik dan mendapatkan pelayanan yang baik pula. Sebab, untuk peserta UN khusus bagi siswa yang sakit seperti ini, memang sudah dipersiapkan,” kata Drs H As`at Malik, Mag Bupati kepada Sentral FM.
“Sampai hari kedua ini, tidak ada kendala apapun dan pelaksanaan UN juga berjalan lancar. Termasuk juga, tidak ada laporan adanya kebocoran soal atau apapun yang menganggu jalannya pelaksanaan UN. Sebab, pelaksanaan UN ini memang harus mengedepankan prinsip kejujuran. Itu penting. Prestasi penting, namun jujur juga lebih penting,” ujarnya.
Meski tahun ini baru tiga SMK, yakni SMKN 1 Lumajang, SMKN Pasirian dan SMK PGRI Lumajang saja yang menggelar UN Berbasis Komputer (UNBK), namun Pemkab Lumajang menargetkan tahun depan bisa bertambah.
“Untuk tahun depan, saya yakin jumlah sekolah jenjang SMA yang bisa menyelenggarakan UNBK bisa bertambah. Target saya dua kali lipat dari tahun ini, jadi 6 sekolah,” katanya.
Sementara itu, Ipda Gatot Budi Hartono Kasubag Humas Polres Lumajang dalam kesempatan terpisah mengatakan, pelaksanaan UN jenjang SMA sederajat hingga hari kedua berjalan lancar. Distribusi naskah soal UN PBT (Paper Base Test) lancar terkirim ke sekolah penyelenggara.
Untuk pelaksanaan UN di sekolah penyelenggara, juga telah diamankan oleh 100 personel yang diterjunkan Polres Lumajang. Pengamanan ini bersifat tertutup dengan berpakaian preman.
“Untuk pengamanan pelaksanaan UN di SMA/MA/SMA Luar Biasa dan Kejar Paket C pelaksanaannya sampai Rabu (6/4/2016), dan khusus untuk SMK sampai hari Kamis (7/4/2016),” kata Ipda Gatot Budi Hartono. (her/ipg)
Teks Foto :
– Pelaksanaan UN jenjang SMA sederajat di Lumajang.
Foto : Dok.Sentral FM