Kamis, 28 November 2024

Ribuan Itik di Lumajang Mati Terserang Flu Burung

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Sebanyak 9.500 ekor itik milik peternak di Dusun Gogosan, Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir, Lumajang tiba-tiba mati mendadak. Dinas Peternakan Lumajang menduga kematian ribuan itik ini berkaitan dengan virus flu burung.

“Setelah dilakukan penelitian bersama, memang dipastikan jika kematian ribuan itik ini disebabkan virus flu burung,” kata Syamsudin, Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (2/4/2016).

Dinas Peternakan juga telah melakukan uji laboratorium di Dinas Peternakan Jawa Timur, Balai Besar Veterenier Jogjakarta serta Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI di Jakarta. Hasilnya memang diketahui jika kematian ribuan itik tersebut positif flu burung.

Serangan flu burung di Lumajang, diketahui sejak matinya ribuan itik pada 18 Maret lalu. Sejak saat itu, kematian itik terus berlangsung dengan mayoritas itik yang mati berusia dua minggu.

Sekadar diketahui, itik potong biasanya akan dibesarkan sampai usia 35 hari sebelum dijual ke pasar. Sedangkan untuk itik petelor usia produktif mulai 5 bulan hingga 2 tahun. “Sehingga itik di peternakan ini yang terserang adalah itik potong yang masih baru dibesarkan dan itik petelor yang baru mulai produktif,” kata dia.

Syamsudin mengatakan, kondisi kandang warga tempat ribuan ekor itik yang mati memang bersuhu mencapai 37 derajat. “Jika kondisinya panas, maka itik akan strees dan kondisi gizinya kurang bagus sehingga mudah terserang flu burung,” kata dia.

Terkait serangan virus flu burung ini, Dinas Peternakan Lumajang juga telah membagikan 35 ribu vaksin flu burung. Selain itu, sebanyak 4 ribu botol disinfektan juga telah dibagikan ke para peternak. (her/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
27o
Kurs