Tutik Endriyani Pustakawan Perpustakaan Daerah, Kabupaten Lumajang mengatakan, jumlah pustakawan di perpustakaan desa dan sekolah masih terbatas. Hanya perpustakaan di SMA Negeri 1 Lumajang yang sudah memiliki pustakawan.
“Saat ini rata-rata staf Tata Usaha (TU) sekolah merangkap sebagai tenaga perpustakaan. Kondisi ini sangat mempengaruhi perkembangan perpustakaan sekolah karena staf biasa tidak bisa fokus untuk mengurusi perpustakaan,” katanya kepada Sentral FM, Selasa (17/5/2016).
Dia berharap, ke depannya pemerintah melalui Dinas Pendidikan bisa lebih memperhatikan perkembangan perpustakaan sekolah. Dia juga meminta pemerintah bisa mewajibkan setiap perpustakaan sekolah memiliki pustakawan.
“Selain pustakawan, fasilitas di perpustakaan juga harus diupayakan. Terutama koleksi buku yang beragam agar perpustakaan benar-benar bisa berkembang,” ujar Tutik.
Sekadar diketahui, Perpusda Lumajang mendapatkan penghargaan PerpuSeru yang diterima Drs H As`at Malik, Mag Bupati Lumajang di Bali, beberapa waktu lalu.
H Agus Wicaksono, Ssos Ketua DPRD Kabupaten Lumajang mengatakan, pengembangan Perpusda perlu terus ditingkatkan. Selain itu, perpustkaan di sekolah dan desa juga masih perlu lebih diperhatikan.
Dewan menilai, perpustakaan di desa dan sekolah memiliki sejumlah kendala. Diantaranya kurangnya fasilitas yang memadai, termasuk jumlah koleksi bukunya. Selain itu, jumlah tenaga perpustakaan yang kompeten atau pustakawan di Lumajang masih terbatas.
“Tidak adanya pustakawan di perpustakaan, membuat pemanfaatan sarana dan prasarana tidak maksimal,” katanya. (her/iss/ipg)