Selasa, 26 November 2024

Petani Lumajang Ditemukan Tewas Terpenggal di Kebun Tebu

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan
Jenasah Tijo aliad Rahmad tanpa kepala ditemukan tertelungkup di jalan setapak pada areal kebun tebu dekat rumahnya di Dusun Kedungsari, Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Foto : Sentral FM.

Warga Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang digegerkan dengan temuan sesosok jenazah tanpa kepala, Kamis (16/6/2016) petang.

Jenazah yang belakangan diidentifikasi bernama Tijo alias Rahmad (64), warga Dusun Kedungsari, Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang ini ditemukan di jalan setapak pada areal kebun tebu yang tak jauh dari kampungnya.

Korban yang sehari-hari bekerja sebagai petani yang sehari-hari juga merangkap sebagai pemulung barang bekas ini, ditemukan tak bernyawa oleh Ngatedi (39), menantunya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di perusahaan kayu PT Mustika Tama Grup di Desa Besuk, Kecamatan Tempeh.

Saat itu, Ngatedi tengah melintas di lokasi kejadian sepulang dari sawah dan mendapati sosok tubuh pria yanpa kepala tertelungkup dekat sepeda pancal yang roboh disampingnya. Ketika diamati, ternyata sosok tubuh yang terpenggal itu adalah mertuanya sendiri.

Saksi Ngatedi hafal dengan sosok mertuanya, pakaian dan sepeda pancalnya. Saat diperiksa, ia yakin jika sosok jenazah itu memang benar Tijo alias Rahmad, mertuanya sendiri. Saat itu juga, ia mengabarkan kejadiannya kepada perangkat Desa dan keluarga mertuanya.

Seketika saja, hebohlah keluarga dan warga Desa lainnya. Mereka pun segera mendatangi lokasi kejadian. Disana masih tetap tergeletak jenazah bapak mertuanya dengan posisi bagian tubuh tertelungkup ke arah selatan dekat dengan sepeda pancal miliknya.

Ketika aparat Polsek Kunir dan Polres Lumajang tiba di lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan kejadiannya dari perangkat desa, warga pun semakin banyak yang berdatangan untuk melihat.

Dari hasil olah TKP dipastikan jika jenazah yang ditemukan adalah Tijo alias Rahmad sesuai ciri dan barahg-bukti pakaian serta sepeda pancal yang dikenali. Hanya saja saat itu dilakukan pencarian kepala korban untuk memastikan sekaligus mengevakuasi jenazahnya secara utuh guna proses autopsi di RSD dr Haryoto Lumajang.

Petugas sempat mengerahkan keluarga dan warga untuk mencari kepala korban di sekitar lokasi areal kebun tebu setempat. Hanya saja sampai.beberapa jam, upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Apalagi situasi juga hujan hingga menyulitkan upaya pencarian tersebut.

Hingga upaya pencarian dihentikan dan jenazah korban ke ruang pemulasaraan RSD dr Haryoto. Hanya saja, ketika jenazah korban telah dievakuasi petugas, pencarian kepalanya masih dilanjutkan hingga dini hari tadi. Meski pencarian tetap tidak membuahkan hasil.

Dugaan sementara, korban dibunuh pelaku saat berkendara sepeda pancal dalam perjalanan pulang seusai mencari rumput untuk pakan ternak miliknya. Dalam perjalanan itulah, korban dihabisi pelaku dengan jalan dipenggal kepalanya menggunakan senjata tajam.

“Untuk apa jenis senjata tajam yang digunakan pelaku, belum diketahui pasti. Karena tidak ada saksi yang mengetahui kejadiannya. Termasuk barang-bukti yang tertinggal di lokasi kejadian. Sehingga berapa orang pelaku pembunuhannya juga belum diketahui secara pasti. Saat ini peristiwanya masih dalam penyelidikan,” kata Ipda Gatot Budi Hartono Kasubag Humas Polres Lumajang kepada Sentral FM.

Sejauh ini, masih menurutnya, belum ada dugaan atau kecurigaan yang mengarah kepada pelaku dan apa motif pembunuhan terhadap korban. Pasalnya petugas masih terus menghimpun keterangan dari saksi-saksi terlebih dulu. “Bahkan sampai menjelang dinihari ini, kepala korban juga belum ditemukan,” terang Ipda Gatot Budi Hartono.

Sementara itu, jenazah korban yang telah dievakuasi ke ruang pemulasaran RSD dr Haryoto Lumajang untuk proses autopsi juga telah ditunggui sejumlah keluarganya. Imam Hanafi, keponakan korban mengatakan, jika korban tidak memiliki dendam atau masalah dengan orang lain. Hal itu untuk menjawab dugaan jika motif pembunuhan Tijo alias Rahmaf berlatar belakang dendam.

“Saya tahu karena korban jika punya masalah selalu ngomong kepada saya. Apalagi korban itu sering sakit. Penyakitnya yang demam atau nggak enak badan gitu saja. Maklum usianya kan sudah tua. Paman saya ini juga imam di musholla dekat rumahnya sendiri. Makanya kami kaget dan tak percaya kalau ia dibunuh sesadis ini. Keluarga sekarang berharap kepalanya bisa ditemukan dan pelakunya segera ditangkap,” tutur Imam Hanafi. (her/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
31o
Kurs