Banjir di Lumajang rawan merusak pertanian warga seperti di Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang beberapa waktu lalu. Banjir dampak meluapnya sungai di desa setempat menggenai 21 hektare lahan pertanian yang ada di lokasi itu.
Paiman Kepala Disperta Kabupaten Lumajang mengatakan pihaknya telah melakukaan mobilisasi kelompok tani yang lahan pertaniannya berada di wilayah rawan genangan banjir untuk melakukan kerja bakti membersihkan jaringan irigasi.
“Kami melakukan koordinasi dengan Danramil di masing-masing wilayah rawan genangan banjir untuk melakukan kerja bhakti pembersihan irigasi dengan melibatkan kelompok tani. Semampu kita, drainase yang tersumbat itu segera dinormalisasi agar aliran air tidak menggenangi lahan pertanian ketika musim penghujan,” katanya kepada Sentral FM, Senin (29/1/2016).
Wilayah Desa Darungan, Yosowilangun yang pernah terjadi genangan banjir terdapat 21 hektare luasan lahan pertanian yang tergenang banjir. Lahan itu khusus untuk komoditas padi ketan seluruhnya.
“Karena sudah tergenang banjir, yang bisa diselamatkan akan diupayakan tidak puso. Bila tidak, akan kami lihat, apakah ada asuransinya melalui AUTP ataukah tidak. Kalau ada, maka akan kita upayakan agar segera mendapatkan asuransi untuk menanam lagi,” jelasnya.
Paiman mengakui, lahan pertanian yang rawan tergenang banjir itu berada di wilayah bawah seperti di Desa Darungan. Sebab itulah dia mengatakan perlunya normalisasi kali. Pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas PU Pengairan. (her/den/rst)
Teks Foto:
– Ilustrasi. Lahan sawah yang telah ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Foto: Sentral FM