Keberadaan alun-alun sebagai simbol pusat kota di Lumajang saat ini tengah direhabilitasi untuk mempercantik tampilannya. Kamis (8/9/2016), rehabilitasi alun-alun sudah dimulai oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang dengan biaya Rp7 miliar lebih.
Ir Nurul Huda Kepala DLH Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, rehabilitasi Alun-Alun dilakukan dengan tujuan mengembalikan fungsinya sebagai fasilitas publik, ruang terbuka hijau dan pengungkit perekonomian masyarakat.
“Jadi, Alun-Alun nantinya bisa menjadi sarana rekreasi keluarga, tempat berkumpulnya keluarga untuk bersantai, sarana olahraga ringan dan sebagainya. Bahkan, bagi komunitas tertentu seperti anak-anak muda juga kita sediakan di sana. Mulai dari bermain skateboard, sepatu roda dan lainnya,” kata dia Nurul.
Menurut Nurul, alun-alun Lumajang akan dibuat tidak eksklusif, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya secara bebas. “”ang terpenting, alun-alun juga menjadi area untuk menyerap polutan. Sehingga tanamannya kita jaga dan pohonnya akan kita jaga dan tata dengan apik,” kata dia.
Sebagai sarana rekreasi, alun-alun akan diubah wajahnya dengan membangun empat air mancur sekaligus. Keempat air mancur ini, diantaranya air mancur menari yang merupakan miniatur air mancur di kawasan Kenjeran, Surabaya yang ditempatkan di sisi timur depan gedung BNI.
“Selain itu, ada air mancur Playground di depan SDN Ditotrunan 01 Lumajang, air mancur depan Pendopo Kabupaten di sisi barat Jl Alun-alun Selatan, dan air mancur bawah pohon beringin di tengah alun-alun. Keempat air mancur ini untuk menambah cantik estatika wajah alun-alun agar bisa menjadi sarana rekreasi yang menarik bagi masyarakat,” kata dia. (her)