Sekawanan perampok bercadar ala ninja beraksi di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Kamis (14/4/2016) dinihari. Empat perampok bersenjata celurit ini menyatroni rumah Rudi (48), yang tinggal di Dusun Rekesan.
Para pelaku masuk ke rumah korban dengan mencukit jendela. Itu terjadi sekitar pukul 00.15 WIB. Korban dan keluarganya tengah tertidur lelap. Saat terdengar suara berderak pelaku membuka paksa jendela, korban terbangun.
Saat itu pelaku sudah di dalam rumah, korban dan istrinya diancam akan dibunuh. Perampok sudah mengalungkan clurit ke leher keduanya. Korban pun tak berkutik ketika pelaku mengikat lengan dan kakinya.
Dalam kondisi disekap ini, korban tak bisa berbuat banyak lagi saat kawanan pelakuj menguras harta benda di rumahnya. Dengan leluasa, pelaku menggondol motor jenis Honda Beat berikut dokumennya dan Yamaha Vega tanpa nomor polisi alias bodong, perhiasan emas seberat 17 gram dan uang tunai Rp. 150 ribu.
Setelah memastikan tidak ada lagi barang berharga yang bisa digondol lagi, kawanan pelaku segera kabur melalui pintu depan. Dalam waktu singkat, keempat perampok bercadar ini pun berhasil menghilangkan jejaknya. Selang tak lama kemudian, korban pun berhasil melepaskan diri dari sekapan lalu berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
Kontan saja, peristiwa perampokan yang berlangsung cepat di rumah Rudi ini pun membuat warga sekitar heboh. Tak lama kemudian, aparat Polsek Pasirian bersama Satuan Reskrim Polres Lumajang pun tiba di lokasi perampokan setelah sebelumnya mendapatkan laporan peristiwanya.
Iptu Joko Wintoro Kapolsek Pasirian kepada Sentral FM mengatakan, dari olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang dilakukan, ciri-ciri pelaku sesuai keterangan saksi korban telah dikantongi.
“Ciri-cirinya sesuai kesaksian korban, dari keempat orang itu ada yang berperawakan pendek gempal dan yang satu berperawakan tinggi kurus. Logat bicaranya menggunakan bahasa Madura,” katanya
Saat ini, kawanan perampok bercadar ini masih dalam penyelidikan. “Pelaku masih dalam pelacakan dan pengejaran. Semoga saja peristiwa ini bisa segera terungkap. Aksi perampokan ini baru sekali terjadi di Desa Bago,” paparnya.
Iptu Joko Wintoro menambahkan, dengan adanya aksi perampokan ini pihaknya akan meningkatkan giat patroli di daerah-daerah rawan. Selain itu, masyarakat juga ikut terlibat menciptakan rasa aman di wilayahnya dengan menggiatkan siskamling.
“Saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengamankan wilayah melalui siskamling. Dengan harapan, peristiwa yang sama jangan terjadi lagi,” demikian pungkas Iptu Joko Wintoro.(her/den/rst)