Senin, 25 November 2024

Pendaki Semeru Yang Meninggal Asal Pekalongan, Dilaporkan Sakit

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Pendaki Gunung Semeru yang dilaporkan meninggal di titik Kalimati, Rabu (14/9/2016) pagi, akhirnya diketahui berasal dari Pekalongan.

Ipda Gatot Budi Hartono Kasubag Humas Polres Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, dari informasi yang diterima disebutkan jika identitas pendaki yang meninggal bernama Zimam Arofiq (24).

“Korban tercatat wiraswasta dan tinggal di Jl. WR Supratman Nomor 123 RT-05/RW-12, Kelurahan Panjang wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah,” katanya.

Dari keterangan yang diperoleh kepolisian, awalnya pendaki bernama Zimam Arofiq ini dilaporkan ke petugas jaga Resort TNBTS di Ranupani pada, Selasa (13/9/2016) pukul 20.30 WIB, dalam kondisi sakit.

Pelapornya adalah dua rekan pendaki asal Pekalongan yang bernama Moch Sidik ar Rosid (29) dan Sugeng Ismail (30). Keduanya menerangkan bahwa seorang rekannya yang tengah menempuh ekspedisi pendakian di Gunung Semeru

“Korban Zimam Arofiq berada di shelter atau pondok yang digunakan sebagai tempat beristirahat pendaki di titik Kalimati. Ziman Arofik mengalami sakit hingga tidak bisa melanjutkan perjalanan turun kembali ke Pos Ranupani,” paparnya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, petugas TNBTS bersama porter langsung bergerak mendatangi lokasi pendaki Zimam Arofiq di shelter Kalimati. Tujuannya, untuk mengevakuasi turun guna dilakukan perawatan.

“Petugas TNBTS bersama porter tiba pukul 21.30 WIB. Namun sesampai di shelter peristirahatan pendaki di Kalimati, ternyata korban Zimam Arofiq telah meninggal. Dari keterangan temannya, korban sudah meninggal dunia beberapa saat sebelumnya,” terangnya.

Dengan kondisi itu, akhirnya personil TNBTS bersama porter mengevakuasi jenazah Zimam Arofiq turun ke Pos Ranupani. Dalam proses evakuasi ini, personil TNBTS melakukan koordinasi dengan personil di Pos Resort Ranupani yang meneruskan ke instansi terkait. Diantaranya ke Polsek Senduro, Polres Lumajang dan BPBD Kabupaten Lumajang.

Setelah itu, proses evakuasi pun dilakukan menunggu personil yang turun untuk membawa kantong jenazahnya. Setelah kantong jenazahnya disiapkan, akhirnya evakuasi pun dilakukan dengan cara menggotong jenazah dalam kantong jenazah tersebut secara bergantian.

Proses ini cukup melelahkan, karena evakuasi membutuhkan beberapa jam perjalanan turun hingga titik Ranupani. Dan sesampai di Pos Resort TNBTS Ranupani, aparat gabungan telah menyiapkan ambulan jenazah dari RSD dr Haryoto Lumajang.

“Ambulan jenazah dari RSD dr Haryoto Lumajang telah diberangkatkan sejak siang tadi. Dan saat ini, ambulan dalam perjalanan turun membawa jenazah Zimam Arofiq dari Ranupani ke ruang pemulasaraan RSD dr Haryoto,” tuturnya.

Jenazah korban dibawa untuk proses pemeriksaan otopsi guna menentukan penyebab kematiannya. Sementara, pihak keluarga korban sendiri telah dihubungi untuk melihat, mengurus dan mengurus proses pemulangan jenazahnya.

“Yang jelas, sejauh ini keluarga korban dalam perjalanan ke Lumajang. Yang ada saat ini adalah dua rekannya yang sama-sama melakukan pendakian saja,” pungkasnya. (her/dwi)

Teks Foto :
– Proses evakuasi jenazah Zimam Arofiq dari Kalimatgi menuju Ranupani oleh personil TNBTS, kepolisian dan porter.
Foto : Ist

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs