Berbagai bentuk pelestarian seni Danglung yang merupakan musik khas Lumajang terus dilakukan oleh Pemkab setempat. Indrijanto Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lumajang mengatakan, musik danglung memiliki sejarah yang panjang dan dipercaya sudah dimainkan sejak jaman Kerajaan Lamajang Tigang Juru di era Majapahit Timur.
“Namun dari catatan sejarah sesuai dengan penelitian dan kajian yang telah dilakukan, musik ini baru dimainkan pada tahun 1953 oleh masyarakat umum. Mungkin sebelum itu sudah ada, karena Kerajaan Lamajang Tigang Juru sebelum itu,” kata Indijanto kepada Sentral FM, Selasa (8/11/2016).
Oleh karena itu, kata Indrijanto, sebagai proses pengembangan yang dilakukan pihaknya, banyak upaya akan dilakukan setelah ini. Menurut Indrijanto, pengembangan itu dengan cara memperbanyak lagi pagelaran atau lomba musik danglung di berbagai wilayah Lumajang.
Saat ini, Disbudpar Kabupaten Lumajang juga menggelar festival musik danglung di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-761.
“Ini merupakan upaya untuk melestarikan dan mengembangkan musik etnis danglung. Musik ini khas Lumajang yang perlu mendapat sentuhan serius dan maksimal sehingga bisa dikenal lebih luas,” ujarnya.
Dalam festival musik Danglung tersebut diikuti 8 kelompok peserta saja, yaitu dari kelompok musik Danglung yang sudah terseleksi di Lumajang.
Sementara itu, Indrijanto juga mengakui pihaknya alami kesulitan dalan pengembangan musik danglung. Sehingga dalam pengembangan musik Danglung sebagai bentuk pelestarian, perlu usaha yang lebih keras lagi. Seperti halnya memberikan pembinaan kepada kelompok musik Danglung yang ada di Lumajang.
Untuk itu, dalam pengembangan musik Danglung, sentuhan modernisasi juga perlu dilakukan. Asalkan hal itu tidak keluar dari pakem yang sudah ada.
“Boleh saja dicampur dengan jazz, rock, ataupun blues, asalkan tidak keluar dari pakem,” ujarnya.
Sekedar diketahui, seni Danglung merupakan musik khas Lumajang yang merupakan perpaduan dari musik tradisional Jawa dan Madura. Sebagai ciri khasnya, musik ini adanya perpaduan dari gamelan dan pendalungan. (her/tit)
Teks Foto :
– Festival musik danglung di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT).
Foto : Sentral FM.