Rabu, 27 November 2024

PAN Desak Polisi Usut Tuntas Insiden Penyerangan Anggota DPRD Lumajang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

DPD PAN Kabupaten Lumajang langsung menyikapi insiden penyerangan terhadap Syaifudin, anggota fraksinya di DPRD oleh geng motor yang sampai saat ini masih menjalani perawatan intensif di Ruang Aster 09 RSD dr Haryoto Lumajang.

Gunawan TB Ketua DPD PAN Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Jumat (20/5/2016), mengatakan bahwa pihaknya meminta polisi untuk segera mengusut tuntas peristiwa penyerangan brutal terhadap Syaifuddin hingga menyebabkan anggota DPRD dari Fraksi PAN ini menderita luka bacok parah.

“Tidak hanya itu saja, saat kejadian Syaifuddin kan ngopi di warung. Malah pemilik warung kopi danpengunjung lainnya juga jadi sasaran bacokan. Ini kan serangan yang ngawur. Jadi kami menduga Syaifuddin bukan menjadi sasaran serangan brutal tersebut karena pelakunya membabi-buta,” katanya ditemui saat menjenguk Syaifuddin dalam perawatan di Ruang Aster RSD dr Haryoto Lumajang.

Tidak hanya itu saja, sosok Syaifuddin dimata pengurus DPD PAN lainnya merupakan sosok santun danpandai bergaul dnegan siapapun. “Jadi tidak mungkin Syaifuddin juga mempunyai masalah dengan orang lain hingga sampai menjadi sasaran penyerangan seperti itu,” paparnya.

Untuk itu, Gunawan TB mendesak, agar kepolisian segera menangkap pelakunya dan dihukum setimpal. Dan untuk dugaan motif kejadiannya, ia menyakini juga belum mengarah ke unsur politik.

Karena peristiwanya juga masih gelap karena belum ada titik terang, DPD PAN Kabupaten Lumajang juga akan membentuk tim pencari fakta. Nantinya tim ini akan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap insiden tersebut. Untuk itu, DPD PAN Kabupaten Lumajang akan mengumpulkan seluruh pengurus untuk membahas peristiwa ini.

“Tim pencari fakta akan segera kita bentuk agar kasus penyerangan ini menjadi jelas apa latar belakangnya dan siapa pelakunya. Sebab, secara kronologis kita tidak tahu persis peristiwanya. Apalagi, keluarga Syaifuddin sendiri sampai saat ini juga belum tahu persis bagaimana kejadiannya,” terangnya.

Hanya dari info yang diterima oleh Gunawan TB, peristiwa penyerangan ini dilakukan secara brutal oleh gerombolan bermotor yang jumlahnya belasan orang. Geng motor ini langsung menyerang warung kopi milik Dhori, di Jl. Prof M Yamin, Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Kota Lumajang.

Di warung kopi inilah Syaifuddin, anggota DPRD Kabupaten Lumajang dari fraksi PAN dapil (daerah pemilihan) II tengah ngopi bersama tiga pengunjung lainnya. Geng motor ini langsung menyerang dengan menyeret Syaifudin dan membacoknya hingga terkapar di jalanan dengan luka parah.

Dhori, pemilik warung juga disabet clurit bagian lehernya hingga tewas dan tiga pengujung lainnya juga dibacok membabi-buta hingga kritis. Seluruh korban luka kini masih dirawat di RSD dr Haryoto Lumajang dan Dhori, korban tewas dimakamkan oleh keluarganya setelah menjalani otopsi.

Insiden penyerangan ini, masih menurut Gunawan TB telah menunjukkan bahwa Lumajang sejauh ini semakin tidak aman. “Terkesan kemerdekaan itu sudah berkurang. Sebab tidak aman. Mau duduk tidak nyaman, ngopi di warung juga tidak aman,” terangnya seraya menyebutkan jika DPD PAN Kabupaten Lumajang belum melaporkan kejadiannya ke DPW PAN Jawa Timur maupun DPP PAN.

Sementara itu, Sugiyantoko, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lumajang yang juga turut menjenguk Syaifuddin menyebutkan, ia baru tahu peristiwa penyerangan terhadap koleganya di DPRD siang itu juga. “Baru saja saya dikabari kejadiannya hingga langsung datang ke RSD dr Haryoto Lumajang seadanya. Saya hanya pakai kaos, jaket dan naik motor saking terburu-burunya,” katanya.

Hal itu dilakukannya, karena insiden itu menyangkut anggota DPRD itu simpang-siur didengarnya. Setelah peristiwa itu ternyata benar adanya, Sugiyantoko mengaku telah berkoordinasi dengan pimpinan lainnya untuk menyikapi kejadiannya.

“Intinya, DPRD mendesak polisi segera menangkap pelakunya. Secara internal, anggota DPRD juga diminta lebih waspada. Yang jelas, kami akan menggelar pertemuan dengan seluruh anggota DPRD guna menyampaikan sikap resmi. Kalau perlu, DPRD juga akan membentuk tim pencari fakta untuk mencari tahu apa persoalannya dengan koordinasi kepolisian,” jelas Sugiyantoko. (her/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
28o
Kurs