Prosesi peringatan Yadnya Kasada di Pura Poten Luhur kaldera Gunung Bromo, Rabu (20/7/2016) malam berlangsung semarak. Seluruh masyarakat Suku Tengger di seputaran gunung berketinggian 2.329 mdpl berdatangan ke Pura tersebut.
Ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara ikut serta menyemarakkan acara ini. Selain itu jajaran Stake Holder dari Kabupaten Probolinggo dan Jawa Timur sengaja hadir untuk mengikuti ritual tersebut.
Digdoyo Djamaluddin Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Probolinggo kepada Sentral FM mengabarkan, para wisatawan yang menyemarakkan peringatan Yadnya Kasada ini, ada yang telah tiba sejak dua atau tiga hari sebelumnya.
Kondisi ini sesuai data okupansi hotel dan homestay yang telah overbooking sejak beberapa hari lalu. “Para wisatawan memang selain sengaja berkunjung untuk mengikuti prosesi Kasada, ada juga yang memang berlibur. Sebab ini memasuki peak season musim liburan,” katanya.
Dalam puncak peringatan kasada ini, pihak hotel juga ikut memberikan pengawasan kepada para tamunya. Hal ini dilakukan sekaligus sebagai guide guna memberikan penjelasan kepada tamu, menyangkut prosesi yadnya kasada tersebut.
Ritual ini merupakan rangkaian kegiatan pemilihan dukun dan membuang sesaji di kawah Gunung Bromo dengan harapan terbebas dari bencana dan marabahaya. Prosesi itu akan berlangsung sejak malam sampai esok pagi, khususnya untuk membuang sesaji ke kawah Gunung Bromo.
Pak Yoyoh pengelola Hotel Yoschi mengatakan, masih ada keberadaan pengawasan dari guide ini untuk memastikan agar tamu tidak sampai melanggar rekomendasi-rekomendasi yang telah ditetapkan selama ritual berlangsung.
“Rekomendasinya ya larangan untuk melanggar zona bahaya 1 kilometer dari puncak kawah Gunung Bromo. Kami juga memberikan fasilitas berupa masker yang kita sediakan bagi para tamu. Selain menggelar event tarian tradisional dan fasilitas perjalanan wisata dengan jeep, sesuai permintaan mereka. Dan malam ini, kami benar-benar memberikan informasi kepada tamu agar mematuhinya,” paparnya.
Sementara itu, I Gede Suantika Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) secara terpisah menyampaikan, kegiatan ritual Yadnya Kasada ini diawasi ketat petugas gabungan dari TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) Sektor Kaldera, PVMBG dan unsur TNI/Polri.
Pengawasan tersebut dilakukan untuk memastikan agar tidak ada yang melanggar zona bahaya 1 kilometer dari puncak kawah. “Untuk batas sterilisasi di zona bahaya 1 kilometer ini, tidak boleh ditawar lagi, karena masih berbahaya. Untuk kondisi aktivitas vulknaik Gunung Bromo, masih relatif aman bagi wisatawan,” demikian jelas I Gede Suantika. (her/zha/dwi)
Teks Foto :
– Petugas gabungan yang mengawasi zona bahaya 1 kilometer dari puncak kawah Gunung Bromo.
Foto : Sentral FM.