Hendro Wahyono Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (3/3/2016), mengatakan bahwa ada 15 Desa di 5 wilayah Kecamatan yang termasuk zona bahaya bencana tsunami.
Kelima wilayah tersebut, diantaranya 4 Desa pesisir di Kecamatan Pasirian, 2 Desa pesisir di Kecamatan Tempeh, 3 Desa pesisir di Kecamatan Yosowilangun, satu Desa pesisir di Kecamatan Kunir, 5 Desa pesisir di Kecamatan Tempursari.
“Pemetaan ini dilakukan BPBD, karena dalam sejarah kegempaan berkekuatan 7 skala richter akan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah di zona radius 250 kilometer dari pusat gempa. Maka daerah yang rawan terdampak sekuranjg-kurangnya berjarak 10 kilometer dari garis pantai. Dan kelima wilayah Kecamatan itu masuk dalam zona bahayanya,” katanya.
Di 15 Desa yang tersebar pada kelima wilayah Kecamatan di zona bahaya bencana tsunami tersebut, BPBD Kabupaten Lumajang mendata jumlah penduduk yang rawan terdampak mencapai 339.537 jiwa.
“Jumlah penduduk sebanyak ini yang harus dimobilisasi untuk mengungsi jika terjadi tsunami,” jelasnya.
Apalagi intensitas gempa juga sering terjadi di perairan selatan Jawa, diantaranya di selatan Malang dan Jember yang disebabkan pergeseran lempeng Indo-Australia di kedalam tertentu.
Melihat kerawanannya, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah melakukan berbagai upaya kesiapan dan tanggap dini guna mengantisipasinya. Diantaranya dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di tiga wilayah Kecamatan sebagai tahap pertama dengan anggaran BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Masing-masing di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Desa Jatimulyo, Kecamatan Kunir dan Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari.
Selain itu, masih menurut Hendro Wahyono, pada tahun 2016 ini, akan dilakukan bahasna khusus untuk membuat dokumen peta rekontijensi tingkat Kabupaten dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk akademisi.
Meski demikian, BPBD Kabupaten Lumajang untuk bencana tsunami telah membuat pemetaan sebagai dokumen awal. Termasuk juga, telah membuat lokasi pengungsian dan jalur evakuasi di wilayah Kecamatan Pasirian dan Tempursari yang lokasinya strategis.
“Dari pemetaan lapangan, baru dua wilayah ini saja yang lokasinya strategis ditetapkan lokasi pengungsian warga jika bencana tsunami terjadi. Tempatnya di atas perbukitan,” katanya. (her/dop)