Sebanyak 11 kecamatan di Lumajang dinyatakan sebagai daerah rawan banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menginformasikan dari 11 kecamatan, lima diantaranya bahkan berpotensi diterjang lahar hujan dari puncak Semeru.
Hendro Wahyono Plt Kepala BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (15/10/2016), mengatakan ke-11 Kecamatan yang berpotensi banjir adalah Senduro, Pasrujambe, Pronojiwo, Candipuro, Tempursari, Pasirian, Tempeh, Yosowilangun, Rowokangkung, Kota Lumajang dan Jatiroto.
“Potensi banjir akibat luapan sungai, banjir lahar di DAS (Daerah Aliran Sungai) kantong lahar Gunung Semeru dan banjir rob akibat hempasan gelombang pasang yang merendam wilayah pemukiman dan lahan pertanian di sepanjang pesisir selatan,” katanya.
Di 11 wilayah Kecamatan ini, BPBD juga telah mengerahkan tenaga relawan yang bisa mengkomunikasikan bahaya yang terjadi ke Posko Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang. Sehingga jika terjadi banjir, BPBD bisa langsung mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan penanganan di lokasi bencana.
“Saat ini BPBD Lumajang telah menetapkan siaga darurat banjir dan longsor. Sehingga fokus perhatian utama adalah memantau potensi banjir dan longsor sekaligus melakukan pemantauan, guna mengurangi dampak resiko bencananya,” kata dia.
Dari ketiga jenis banjir yang berpotensi terjadi di 11 Kecamatan tersebut, Hendro Wahyono mengatakan, lahar hujan mengancam 16 desa di 5 Kecamatan. Lahar hujan yang membawa material vulkanik berupa pasir dan bebatuan dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, sangat rawan membawa korban jiwa. Belum lagi jika debit material vulkanik yang menerjang dalam volume besar, ancamannya bisa meluap ke permukiman warga dan lahan pertanian. (her/fik)
Teks Foto :
– Plt Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Hendro Wahyono.
– Peta rekontijensi bencana di Posko Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.