Puncak peringatan Kasada di Gunung Bromo akan digelar Rabu (20/7/2016) malam. Momentum ini menjadi daya tarik kunjungan wisatawan ke gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut karena menjadi agenda wisata tahunan di sana.
Digdoyo Djamaluddin Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo dihubungi Sentral FM, Selasa (19/7/2016), mengatakan bahwa hari ini wisatawan sudah memadati obyek wisata Gunung Bromo. Wisatawan sudah banyak yang berdatangan.
Ada ratusan wisatawan mancanegara di antaranya dari negara-negara Eropa seperti Prancis, Jerman, Belanda dan Swiss yang datang setiap harinya. Selain itu, juga ada ribuan wisatawan domestik yang dominan dari seputaran wilayah Jawa Timur saja.
“Termasuk juga di antaranya rekan jurnalis dari berbagai media di Jawa Timur maupun Jakarta. Saat ini situasinya sangat ramai dan mobil tamu sudah berlalu-lalang. Belum lagi yang naik motor,” katanya.
Para wisatawan ini, juga telah memadati hunian di seluruh hotel dan homestay yang ada di seputaran Gunung Bromo. Dimana, di sana terdapat 14 hotel dengan total 494 kamar yang bisa dihuni maksimal 1.050 wisatawan. Selain itu, restoran yang ada juga maksimal bisa menampung 805 wisatawan. Di seputaran Bromo, dari data PHRI juga terdapat 128 homestay yang rata-rata per unitnya memiliki 5 kamar hunian bagi wisatawan.
Okupansi hunian hotel dan homestay hari ini, menurut Digdoyo Djamaluddin yang akrab disapa Pak Yoyoh ini, telah mencapai 70 persen. Namun okupansi hotel dan homestaypeak season. “Demikian pula tarif homestay juga mengikuti. Karena memasuki peak season musim liburan, kami juga telah menambah stok logistik sesuai dengan kebutuhan tamu dengan jumlah yang memadai,” ujarnya.
Pak Yoyoh yang juga mengelola Hotel Yoschi ini menerangkan, menjelang puncak perayaan Kasada, wisatawan diimbau tidak khawatir dengan situasi aktivitas vulkanik Gunung Bromo. Pasalnya, saat ini dari pantauannya, semburan asap dari Gunung Bromo yang mengarah ke barat daya tidak terlalu tebal seperti sebelumnya.
Bahkan, situasi ini bisa menjadi pemandangan tersendiri bagi wisatawan untuk melihat panorama gunung berapi yang sedang aktif. Karena panoramanya lain, dimana keindahan kepulan asap ini yang menjadi momentum panorama terbaik.
Namun pengelola hotel tidak meninggalkan sisi keamanan bagi para wisatawan. Karena koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan petugas PVMBG (Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi) di Pos Pemantauan Gunung Api Bromo terus dilakukan.
Bahkan, hari ini cuaca di Bromo sangat cerah. Kalaupun terjadi hujan abu, tapi tipis sekali. Bahkan mobil yang berlalu-lalang, kacanya tidak terimbas abu vulkanik. Banyak tamu yang hari ini tengah melakukan trip perjalanan ke kaldera.
“Hotel sendiri juga menawarkan fasilitas trip perjalanan wisata bagi tamu. Ada yang dua trip, yakni ke Seruni poin atau melibat matahari terbit. Ada juga yang enam trip, diantaranya ke Mentigen, Bukit Teletubis, Pasir Berbisik, Savana dan lainnya. Untuk perjalanan wisata ini kita kerjasama dengan persewaan jip sekaligus dengan guide,” kata Digdoyo Djamaluddin. (her/ipg)
Teks Foto :
– Potret wisatawan di Gunung Bromo.
Foto : Sentral FM.