Sabtu, 23 November 2024

Ini Pengakuan Korban Keracunan Ikan Buntal di Lumajang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Supriyanto Adi (17 tahun), warga Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari, Lumajang korban keracunan ikan buntal masih dalam perawatan di Ruang Melati RSD dr Haryoto Lumajang, Sabtu (7/5/2016).

Meski selamat, namun siswa SMK Tempursari ini mengaku masih lemas, pusing dan kerap mual-mual. Ia tidak sendirian, karena seorang adiknya, Angga Anggita Pratama juga menjadi korban keracunan dan dirawat diruang yang sama.

Sebelumnya, ikan buntal itu hasil memancing Suypriyanto di Pantai Licin, Desa Lebak, Kecamatan Ampel Gading, Malang. Di rumahnya, ikan buntal itu kemudian dimasak oleh Sunarti ibunya.

“Ikan itu saya bawa pulang kemarin. Saya bagi juga kepada Pak Wahid, paman teman saya untuk dibagi-bagi kepada lainnya juga. Karena ikannya memang besar,” katanya.

Sebenarnya, Sunarti mengaku tahu kalau ikan buntal yang dimasaknya itu merupakan ikan yang beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi. Namun, ia sebelumnya pernah memasak dan memakannya namun tidak keracunan.

“Semua orang tahu kalau ikan itu beracun. Tapi saya juga tidak merasakan apa-apa. Anak saya dua-duanya yang keracunan,” kata Sunarti.

Menurutnya, kedua anaknya itu merasakan perbedaan setelah menyantap ikan buntal itu. Perutnya mual dan tubuhnya kejang-kejang. “Mereka juga pusing, hingga akhirnya dibawa ke sini,” kata Sunarti.

Sebelumnya dikabarakan terdapat empat orang meninggal karena keracunan setelah menyantap ikan buntal. Mereka, Edi Eka Pratama (16), Khoirul Zikin (13) dan Huda (17), ketiganya warga Desa Purorejo; serta Dani (11), warga Desa Tempurejo.

Satu korban lainnya bernama Wahid (47), warga Desa Purorejo yang masih lemah, karena keracunan ikan buntal tersebut. Kasus keracunan ini telah ditangaani juga oleh aparat Polsek Tempursari, Lumajang. (rdy/her)

Teks Foto :
– Korban selamat dari keracunan ikan buntal, di Ruang Melati RSD dr Haryoto Lumajang.

Foto : Sentral FM.

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs