Sabtu, 23 November 2024

Hasil Budi Daya Ikan Sidat Lumajang Tembus Pasar Luar Negeri

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan
Ilustrasi ikan sidat. Foto: youtube

Budi daya perikanan air tawar adalah salah satu yang ditekuni masyarakat Lumajang, dan punya tren positif. Pasalnya, budi daya yang memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan non produktif ini menawarkan penghasilan yang menggiurkan.

Agus Widarto Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan pada Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kanbupaten Lumajang mencontohkan, budi daya Ikan Sidat yang dikembangkan puluhan petani di 4 kecamatan, sudah masuk ke pasar ekspor.

“Per bulan, petani pembudidaya Ikan Sidat mampu mengekspor 2 ton ke Singapura dan Hongkong. Meski, skema perdagangannya petani tidak langsung mengekspor sendiri. Karena mereka menyetorkan hasil panennya ke pengepul di Surabaya,” katanya kepada Sentral FM, Kamis (22/9/2016).

Harga Ikan Sidat untuk pasar ekspor, lanjut Agus, bisa mencapai Rp200 hingga 400 ribu per kilogram, tergantung ukuran dan kualitasnya.

“Ukuran dan kualitas ikan yang diekspor memang sangat menentukan. Di antaranya ukuran per kilogramnya hanya 10 ekor. Ukurannya seperti sebesar jempol kaki. Pasar ekspor juga membutuhkan kontinuitas pasokan dari petani pembudidaya,” ujarnya.

Jumlah ekspor Ikan Sidat ini, dinilai masih relatif kecil. Pasalnya, budi daya Ikan Sidat baru dikembangkan petani Lumajang setahun terakhir. Lahan budi daya tersebar di 4 kecamatan, antara lain Yosowilangun dan Kecamatan Kota Lumajang.

“Jumlah petani pembudidaya Ikan Sidat ini juga baru puluhan orang saja. Sampai saat ini, Kantor Kelautan dan Perikanan terus memacu pengembangan budi daya Ikan Sidat karena potensinya sangat besar. Upaya yang kami lakukan, dengan melakukan penyuluhan terhadap petani dan memberikan bantuan teknis,” ujarnya.

Untuk teknis budi daya, petani harus intensif melakukan perawatan. Karena budi daya Ikan Sidat berbeda dengan memelihara ikan jenis lainnya. Seperti kolam harus menggunakan kincir air dan sebagainya.

Sayangnya, petani punya kendala mahalnya harga benih Ikan Sidat. Harga per ekor benih Ikan Sidat bisa mencapai Rp5-6 ribu. Perbandingannya untuk harga benih lele per ekornya hanya Rp100.

Menanggapi mahalnya benih Ikan Sidat, Kantor Kelautan dan Perikanan berupaya memperbanyak benih dengan melakukan penebaran di perairan umum.

“Penebaran ini benih kami lakukan di wilayah Wotgalih, Sungai Bondoyudo dan wilayah Kecamatan Pasirian. Penebaran ini agar bisa memacu produksi ikan di alam terbuka. Karena benihnya termasuk langka, penebaran ini bisa mengembang-biakkannya secara alami agar lestari,” jelasnya.

Untuk memacu semangat petani budi daya ikan sidat, Kantor Keluatan dan Perikanan juga membuat demplot kolam budi daya. Melalui demplot ini diberikan pelatihan bagi mereka secara tepat untuk menghasilkan ikan berkualitas prima.

Bahkan, Kantor Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lumajang juga membuka konsultasi baik melalui pertemuan langsung maupun secara online bagi petani pembudidaya. Melalui konsultasi ini, juga dikoordinasikan peluang pasar. “Ini sudah kami lakukan untuk memacu perkembangan potensi ikan sidat saja agar mampu memenuhi permintaan pasar secara kontinyu,” katanya.

Kemampuan produksi Ikan Sidat 2 ton per bulan menambah potensi budi daya perikanan air tawar di Lumajang yang sejauh ini perkembangannya cukup baik. Di antaranya mendongkrak potensi budi daya jenis ikan lainnya seperti lele, gurami, nila dan belut.

Budi daya jenis ikan air tawar tersebut, dikembangkan merata di seluruh wilayah Kecamatan dengan jumlah petani pembudidaya mencapai 2 ribu orang. Potensi budi daya ini dipacu melalui program intensifikasi kolam pekarangan dan optimalisasi lahan yang terbengkalai.

“Target produksi untuk budi daya ikan air tawar mencapai 3 ribu ton per tahun dengan pasar domestik. Di antaranya ke Surabaya, Pasuruan, Banyuwangi dan sampai Bali. Alhamdulillah, tahun ini tidak terkendala dengan adanya cuaca ekstrem dan hasil produksinya juga hampir memenuhi target,” ujar Agus Widarto. (her/rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs