Sabtu, 23 November 2024
Tersesat di Air Terjun Gunung Boto

Dua Survivor Pendaki Semeru Akhirnya Ditemukan Tim SAR

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan
Gunung Semeru. Foto: Wikipedia

Dua survivor pendaki asal Cirebon yang tersesat di puncak Gunung Semeru, Selasa (24/5/2016) pukul 16.15 akhirnya ditemukan oleh Tim SAR.

Kedua pendaki bernama Zirli Gita Ayu Safitri (17), pelajar asal Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon dan Supyadi (27), asal Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon, ditemukan selamat.

Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, kedua survivor pendaki ditemukan berada di kawasan air terjun Gunung Boto di puncak Gunung Semeru.

“Korban ditemukan di air terjun Gunung Boto, sesuai yang digambarkan oleh kedua survivor itu melalui komunikasi via SMS kepada keluarga dan kepada kami. Dari SMS itu digambarkan jika keduanya berada di lokasi air terjun dengan dua aliran air,” katanya.

Saat ditemukan kondisi kedua survivor juga terlihat sehat dan relatif bugar. Bahkan, Zirli Ayu Gita Safitri dan Supyadi juga masih kuat berjalan. Hingga, setelah ditemukan dan memastikan kondisi kedua survivor layak untuk dievakuasi turun, akhirnya perjalanan dilanjutkan ke pos hutan Tawon Songo di wilayah Kecamatan Pasrujambe.

“Saat ini, kedua survivor masih dalam perjalanan ke pos SAR di hutan Tawon Songo, Kecamatan Pasrujambe. Perjalanan untuk evakuasi membutuhkan waktu kira-kira 5 jam. Diperkirakan rombongan evakuasi akan tiba di Pos hutan Tawon Songo antara pukul 20.00 WIB sampai 21.00 WIB,” katanya.

Ditemukannya kedua survivor pendaki asal Cirebon ini, selanjutnya dikomunikasikan kepada masing-masing pos pencarian. Yakni di Pos Resort TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) di Ranupani dan kepada tim lainnya yang masih ada di puncak gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) tersebut.

“Terutama ke Pos Resort TNBTS Ranupani, karena di sana ada pihak keluarga kedua survivor dan keempat rekan pendaki lainnya. Saat ini, baik keluarga maupun rekan pendaki yang sejak kedua survivor hilang bertahan di Pos Resort TNBTS Ranupani, akan bergeser ke Pos hutan Tawon Songo untuk menjemput kedatangannya,” ujarnya.

Jika kedua survibor tiba, nantinya sesuai prosedur tim SAR akan kembali melakukan pemeriksaan kesehatan mereka. Pemeriksaan itu akan dilakukan dengan kordinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang melalui tim medis Puskesmas Pasrujambe.

“Dari pemeriksaan itu akan ditentukan, apakah kedua survivor kondisinya masih bugar ataukah sehat. Jika membutuhkan perawatan medis lanjutan, maka akan kita bawa ke RSD dr Haryoto Lumajang. Jika bugar, kami akan serahkan kepada pihak keluarga. Apakah akan dibawa langsung ke Cirebon atau stay di Lumajang terlebih dulu,” katanya.

Hendro Wahyono juga menyebutkan, dengan ditemukannya kedua survivor pendaki asal Cirebon ini, maka status Open SAR akan langsung ditutup malam nanti. Dan seluruh tim SAR gabungan akan ditarik kembali ke kesatuan dan instansi masing-masing.

Sedangkan untuk pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru yang sebelumnya ditutup total dalam waktu tidak ditentukan karena alasan pencarian pendaki yang hilang, menjadi kewenangan TNBTS untuk menetapkan kapan akan dibuka kembali.

“Itu kewenangan TNBTS sebagai pemangku kawasan. Untuk Open SAR, malam nanti resmi akan ditutup dan tim gabungan akan dibubarkan,” kata Hendro Wahyono. (her/ipg)

Teks Foto :
– Tim SAR gabungan di Kantor BPBD Kabupaten Lumajang melakukan koordinasi penjemputan dua survivor pendaki asal Cirebon yang ditemukan setelah tersesat di Puncak Gunung Semeru.
Foto : Sentral FM

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs