Sabtu, 23 November 2024
Open SAR Pendaki Tersesat di Puncak Gunung Semeru

Dua Survivor Pendaki Cirebon Kabarkan Menunggu Tim SAR

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Upaya pencarian jejak kedua survivor pendaki asal Cirebon yang tersesat di Puncak Gunung Semeru sampai, Senin (23/5/2016) siang, masih terus dilakukan. Sejauh ini keberadaan kedua pendaki yang bernama Zirli Ayu Gita Safitri (17) dan Supyadi (27) tersebut, belum berhasil terdeteksi.

Namun, Tim SAR gabungan optimis jika kedua pendaki yang tersesat sejauh ini dalam kondisi selamat dan bugar. Meski untuk kondisi kesehatan secara keseluruhan belum bisa dipastikan karena bekal logistiknya berupa roti, 3 buah pear dan air mineral diyakini sudah habis.

“Kalau air, saya rasa tidak ada masalah. Karena kedua survivor pendaki yang tersesat menyebutkan dalam komunikasi SMS yang dikirimkan kepada keluarganya, jika mereka berada di air terjun yang alirannya dua. Tapi itu dimana, masih dilacak. Dengan kondisi itu, berarti mereka tidak sulit mendapatkan air,” kata Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM.

Yang menjadi persoalan adalah kebutuhan logistik makanan yang diperkirakan habis. Untuk bekal makanan ini, tim SAR berharap kedua survivor pendaki tersebut memiliki kemampuan survival untuk mempertahankan hidup di tengah ganasnya medan alam di Gunung Semeru.

Optimisme terkait kondisi kedua survival pendaki itu, masih menurut Hendro Wahyono, juga disampaikan Zirli Ayu Gita Zafitri dan Supyadi yang menyebutkan melalui komunikasi SMS melalui HP bernomor 08710361999 bahwa mereka diminta untuk tidak bergeser dari tempatnya terakhir di air terjun karena akan dikoordinasikan dengan tim SAR untuk melakukan pencarian.

Awalnya Supyadi meminta agar diisi pulsa HP-nya. “Skalian isi pulsa ang. Batre.e limit,” tulisnya. Percakapan berikutnya, Supyadi diminta untuk tetap bertahan di lokasinya untuk menunggu pencarian dari tim SAR. “Aja mendi2 ng kono bae dkt ko ana tim SAR kon nyisir wlyh keberadaane sup,” tulis Supyadi melalui SMS HP yang dikirimnya.

Selanjutnya, Supyadi juga menjelaskan posisinya, “Ning aliran air. Ana air terjune loro”. Setelah itu, dijawab oleh lawan bicaranya, agar ia tidak berpindah dari lokasinya terakhir. “Aja mendi2 luru tmpt nyamn bae dkt trus lmn bs ngupai tnda2 ambs tim sare cpt nemukakn trus bka hpne btue msh….,” demikian tulisan terakhir di HP milik Supyadi yang diduga langsung dimatikan untuk menghemat baterei.

Dengan petunjuk tersebut, lanjut Hendro Wahyono, kini tim SAR terus berupaya menjejak lokasi sesuai gambaran aliran air dengan dua air terjun. “Namun, posisi air terjun ini dimana, maish dalam pelacakan. Bahkan, tim SAR juga berupaya untuk mencari lokasinya dengan bantuan google map guna mempermudah. Namun sampai saat ini belum bisa dipastikan. Dan tim di lapangan juga terus bergerak,” kata Hendro Wahyono. (her/ipg)

Teks Foto :
1. Komunikasi via SMS antara Supyadi, pendaki yang tersesat di puncak Gunung Semeru dengan keluarganya.
2. Upaya pencarian dua survivor pendaki asal Cirebon yang tersesat di puncak Gunung Semeru.
Foto : Sentral FM

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs