Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi mencatat sekitar 1.500 hektar tanaman kedelai di dua kecamatan yaitu Kecamatan Tegal Dlimo dan Purwoharjo gagal panen.
Ben dari Radio Mandala Banyuwangi dalam Jaring Radio Suara Surabaya Jumat (29/72016) melaporkan, Muhammad Safuan Ketua HKTI Banyuwangi mengatakan, kondisi kedelai yang ada, rata-rata membusuk bahkan sebagian tidak dapat dipanen. Hal ini mengakibatkan hasil panen merosot tajam.
“Satu hektar dalam kondisi normal bisa mendapatkan hasil panen rata-rata 1 ton lebih. Tapi kali ini hanya mendapatkan separuhnya saja,” katanya.
Selain itu, harga kedelai di pasaran pun ikut anjlok dikarenakan buruknya kualitas kedelai.(zha/dwi)