Pantai selatan Lumajang kembali diterjang gelombang pasang setinggi 3 meter yang nyaris melumpuhkan akses transportasi masyarakat. Pasalnya, ombak ganas ini merusak infrastruktur jalan di wilayah pantai Watugodek.
Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Rabu (25/5/2016), mengatakan bahwa akses transportasi jalan terkikis akibat terjangan gelombang pasang.
“Abrasi dari hantaman gelombang tinggi dan keras itu membuat plengsengan penahan badan jalan ambrol. Badan jalan jadi terkikis hingga ada satu titik yang nyaris habis. Hanya tersisa sedikit dan itu pun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua,” katanya.
Bahkan, abrasi pantai akibat gelombang pasang dari Samudera Hindia ini juga menyebabkan pasir pantai naik ke permukaan badan jalan. Hampir sepajang jalan di titik pantai Watugodek tertutup pasir. “Untuk pengendara harus berhati-hati melintas di sana karena pasirnya juga licin,” ujarnya.
Terjangan ombak tinggi ini, membuat rencana perbaikan plengsengan penahan badan jalan di pantai Watugodek yang direncanakan segera dikerjakan, jadi tertunda. Pasalnya, saat ini tidak mungkin dilakukan pekerjaan tersebut lantaran akan menyulitkan pemasangan penahan sementara dari geronjong yang telah dipersiapkan.
“Terpaksa pekerjaan untuk perbaikan plengsengan dengan memasang geronjong kita tunda dulu sampai gelombang pasang mereda. Kalau dipaksanakan, selain sulit melakukan pekerjaannya juga akan rawan terjadi kerusakan lantaran tidak presisi betul,” ujarnya.
Hendro Wahyono dalam kesempatan yang sama menyampaikan, jika gelombang pasang di pantai selatan Lumajang ini juga berdampak terhadap terhentinya aktivitas para nelayan. Apalagi gelombang mencapai ketinggian 3 meter, membuat perahu tradisional nelayan dengan mesin tempel berkekuatan 12 hingga 15 PK tidak mungkin menembus ganasnya ombak.
“Nelayan sudah kami imbau juga agar tidak nekat melaut karena membahayakan keselatan jiwanya. Imbauan itu kami sampaikan ke wilayah permukiman nelayan di Kecamatan Tempursari, Pasirian dan Yosowilangun. Saat ini kebanyakan nelayan pekerjaan dengan bercocok tanam. Ada pula yang bekerja membuat pindang dan membantu istrinya di warung makanan kawasan TPI (Tempat Pendaratan Ikan),” katanya.(her/ipg)
Teks Foto :
– Gempuran ombak di pantai selatan Lumajang.
Foto : Sentral FM