Angka kecelakaan di jalur Lumajang selama libur lebaran 2016 mengalami peningkatan. Secara umum, angka kecelakaan di Lumajang selama Ramadan tahun ini mengalami peningkatan 10 persen.
AKP Ridho Tri Putranto Kasatlantas Polres Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (16/7/2016), mengatakan bahwa se-Jawa Timur saat ini Polres Lumajang menempati peringkat ke-29 dari 39 Polres jajaran secara kuantitatif dalam pelaksanaan Operasi Ramadaniya Semeru 2016.
“Secara fatalitas dengan korban MD (meninggal dunia, red) berada di urutan ke-21. Kenaikan angka kecelakaan dan korban fatal yang MD ini, secara keseluruhan tidak bisa dihindari. Yang terpenting ada upaya untuk pengamanan pemudik selama lebaran dengan memberikan pelayanan kelancaran terhadap arus lalu-lintas. Karena, jumlah pemudik dan arus kendaraan sangat luar biasa selama lebaran ini,” katanya.
Jumlah kecelakaan selama pelaksanaan Operasi Ramadaniya Semeru 2016 ini juga mengalami kenaikan 10 persen dari pelaksanaan operasi tahun sebelumnya yang masih bernama Operasi Ketupat Semeru.
“Dibandingkan tahun kemarin, tahun ini pemudiknya lebih banyak. Secara kualitas angka kecelakaannya juga meningkat tahun ini,” ujarnya.
Data Satlantas Polres Lumajang, kata Ridho, jumlah kecelakaan selama 14 hari pelaksanaan Operasi Ramadaniya Semeru 2016 sebanyak 9 kejadian. Dengan korban meninggal dunia (MD) 2 orang, korban luka berat (LB) 2 orang dan korban luka ringan (LR) 5 orang.
“Total jumlah kerugiannya Rp10 juta. Dominan kecelakaan ini terjadi antara motor dengan motor. Kebanyakan juga disebabkan karena faktor cuaca kurang begitu terang, mendahului hingga terjadi kecelakaan. Kondisi ini dipicu pengendara yang mengejar target waktu di perjalanan untuk sampai ke tujuan. Dan titik rawan kecelakaan berada di kawasan Ranuyoso sebagai black spot area di jalur Lumajang,” terangnya.
Padahal, lanjutnya, aparat kepolisian selama Operasi Ramadaniya Semeru 2016 ini digelar, sudah sering menyampaikan imbauan agar pengendara atau pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun motor, serta awak armada angkutan untuk mengutamakan keselamatan dibandingkan mengejar target sampai ke tujuan.(her)