Cuaca yang tidak menentu menyebabkan komoditas tomat terserang hama dan penyakit. Hal ini mengakibatkan hasil panen dan harganya menurun. Imbasnya, petani mengalami kerugian.
“kalau cuaca normal, sekali panen bisa mencapai 700 Kg tapi sekarang hanya bisa menghasilkan 500 Kg saja. Selain itu harga jualnya juga anjlok. Sebelumnya Rp.6 ribu perkilogram namun sekarang hanya Rp.4 ribu perkilogram,” kata Ishak salah seorang petani di desa Kesiman Mojokerto.
Pantauan Teguh dari Radio Maja Mojokerto dalam Jaring Radio Suara Surabaya Senin (1/8/2016), musim pancaroba ini menyebabkan hama ulat, kutu dan lalat sehingga petani harus melakukan perawatan ekstra dan menyemprot tanamannya sebanyak dua kali dalam seminggu.(zha/rst)