Kamis, 28 November 2024

Abu Bromo Belum Turun di Lumajang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Hujan abu vulkanik Gunung Bromo belum turun di sejumlah desa yang berpotensi terdampak, kendati angin berhembus ke arah timur dan timur laut, Sabtu (6/2/2016).

Desa yang berada di wilayah perbatasan dengan kaldera Gunung Bromo di antaranya Desa Argosari, Kecamatan Senduro; Desa Pakel dan Kertowono, Kecamatan Gucialit.

Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengatakan, berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), hujan abu hanya terjadi di sekitar wilayah Bromo saja.

“Ada kemungkinan hembusan angin tidak terlalu kuat hingga potensi hujan abu tidak sampai ke Lumajang. Hanya terpantau mengguyur tipis di sekitar Pos Pengamat Gunung Api Bromo,” katanya kepada Sentral FM.

Hendro menambahkan, pihaknya telah mengantisipasi hujan abu dengan menyiapkan stok masker yang cukup bagi masyarakat di wilayah terdampak.

Sementara itu dari pantauan rutin PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Bromo mulai pukul 00.00-06.00 WIB masih tinggi. Aktivitas Gunung Bromo masih tetap Siaga (level III).

Asap kawah teramati putih-kelabu sedang-tebal dengan tekanan sedang-kuat, terhembus ke arah timur dan timur laut. Ketinggian asap berkisar 1.000 meter dari puncak kawah (mdpk) atau 3.329 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Dari arah kawah terdengar suara gemuruh lemah. Pengamatan seismik menunjukkan, gempa tremor masih berada di amplitudo maksimal 33 mm dan dominan pada 3 mm. Terjadi sekali gempa letusan dengan amplitudo 34 mm dalam waktu 44 detik.

Selain itu, teramati juga tiga kali gempa vulkanik dalam pada amplitudo maksimal 25 mm dengan waktu 7 sampai 11 detik. Secara visual cuaca terpantau cerah-mendung, angin tenang dan suhu berkisar antara 13 sampai 15 derajat celcius sehingga Gunung Bromo tampak jelas.(her/iss/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
28o
Kurs