Hujan yang menguyur dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Lumajang, kembali membawa dampak bencana. Terjangan banjir lahar akibat puncak Semeru diguyur hujan deras selama berjam-jam mengakibatkan 8 pengendara trail dan 3 truk terjebak. Hal ini diungkapkan Hendro Wahyono Plt Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang, Senin (27/6/2016).
Kepada Sentral FM, ia menjelaskan, peristiwa banjir lahar dingin yang nyaris saja membawa korban ini terjadi dinihari, sekitar pukul 02.59 WIB, di DAS Kaliregoyo di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. “Ini disebabkan hujan deras yang terjadi sejak Minggu (26/6/2016) mulai pukul 11.15 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Akibatnya, pukul 19.00 WIB aliran sungai di DAS Kaliregoyo meluap,” katanya.
Di saat yang bersamaan, terdapat 8 pengendara trail yang tengah melintas dan tepat berasa di tengah aliran sungai tersebut. Termasuk juga, tiga unit truk yang akan menaikkan material pasir untuk dibawa ke luar daerah. Seketika saja, ke delapan pengendara trail dan tiga unit truk tersebut terjebak di lokasi kejadian.
Mereka harus berjuang untuk melawan derasnya aliran air yang bermuatan material vulkanik dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Beruntung, kejadian ini disikapi cepat oleh aparat Poolsek, Koramil dan BPBD Kabupaten Luamjang yang mengerahkan TRC (Tim Reaksi Cepat) ke TKP (Tempat Kejadian Peristiwa).
”Setelah dilakukan penanganan untuk pengendara dalam posisi yang aman. Para pengendara dievakuasi terlebih dulu ke tempat aman, sedangkan untuk kendaraannya membutuhkan waktu karena masih mendatangkan alat. Siang tadi, kendaraan yang terjebak sudah berhasil dievakuasi,” katanya.
Secara keseluruhan, peristiwa ini tidak sampai membawa korban jiwa atau cedera. Bahkan, kendaraan yang terjebak juga berhasil diselamatkan.
“Ke depannya, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang beraktivitas di DAS kaki Gunung Semeru guna terus meningkatkan kewaspadaannya. Jika puncak hujan lebat, atau terdengar suara keras aliran air dari arah puncak, segera naik ke bantaran sungai. Karena itu menjadi pertanda lahar dingin akan menerjang,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hendro Wahyono juga menyebutkan, bahwa potensi hujan masih akan terus terjadi di wilayah Kabupaten Lumajang sampai selepas lebaran nanti. Dengan potensi hujan yang intensitasnya semakin tinggi karena anomali cuaca ini, maka ancaman lahar dingin Semeru masih bisa sewaktu-waktu terjadi.
“Untuk debitnya tergantung seberapa tinggi intensitas hujan yang mengguyur. Jika debitnya sangat tinggi, bisa juga meluap smapai ke lahan pertanian dan pemukiman warga,” kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Lumajang ini. (her/ipg)
Teks Foto :
– Truk yang terjebak lahar dingin di DAS (Daerah Aliran Sungai) Kaliregoyo Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.