Jumat, 29 November 2024

167 Peristiwa Bencana Melanda Lumajang Selama Tahun 2015

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kabupaten Lumajang dengan potensi bencana yang tersebar di 12 Kecamatan memang menjadi salah-satu daerah dengan kerawanan yang tinggi di Jawa Timur. Sebagai bukti, selama kurun tahun 2015 kemarin saja, terjadi 167 peristiwa bencana dengan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp5,9 milyar.

Wawan Hadi Siswoyo selaku Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Rabu (13/1/2016), mengatakan bahwa sesuai data rekapitulasi kejadian bencana alam tahun 2015, peristiwa bencana terjadi setiap bulan.

“Mulai bulan Januari hingga Desember terus-menerus ada saja kejadian bencana alam. Baik berupa angin kencang atau puting-beliung, banjir, gelombang pasang di pantai selatan, kebakaran rumah dan pabrik, kebakaran hutan, kekeringan, tanah longsor dan lainnya,” katanya.

Dari 167 peristiwa bencana yang terjadi selama kurun tahun 2015, dijelaskannya, yang mendominasi adalah puting-beliung atau angin kencang, kebakaran rumah dan pabrik.

“Untuk puting beliung tercatat sebanyak 59 kejadian dan kebakaran rumah/pabrik mencapai 40 kejadian. Dan kerugian akibat dua peristiwa bencana ini yang paling besar,” paparnya.

Sementara untuk kejadian bencana alam lainnya, tercatat banjir sebanyak 5 peristiwa, gelombang pasang 3 kejadian, kebakaran hutan 13 kejadian, tanah longsor 18 kejadian dan bencana lainnya mencapai 29 kejadian.

“Termasuk kekeringan yang dimulai pada bulan Juli memasuki kemarau dengan 26 Desa yang terdampak krisis air dan terus terjadi sampai bulan Desember di 31 Desa,” terangnya.

Untuk kejadian lain-lain yang tercatat, Wawan Hadi Siswoyo juga menjelaskan, diantaranya seperti adanya pendaki yang terluka dan harus dievakuasi dari puncak Gunung Lemongan, 7 orang tersambar petir dengan 3 meninggal dan 4 kritis.

“Selain itu, ada juga penanganan orang tenggelam di Sungai Sentono, wisatawan yang terjatuh dari jurang air terjun Tumpak Sewu, pendakian pendaki Gunung Semeru dan evakuasi orang yang terjebak dalam sumur,” urainya.

Diantara sekian banyak kejadian bencana alam yang terjadi, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah menyalurkan bantuan. Diantaranya, bantuan perbaikan rumah warga yang ambruk akibat puting-beliung, rumah yang terbakar hingga masker bagi warga Desa Argosari yang terdampak hujan abu Gunung Bromo.

Khusus untuk kasus kebakaran rumah atau pabrik, BPBD Kabupaten Lumajang mencatat, terjadi akibat adanya faktor kelalaian. Ada yang karena penghuni rumah tidak mematikan lilin, lampu minyak dan lainnya. Termasuk juga, untuk kebakaran hutan, ada yang disebabkan murni faktor alam.

“Namun ada pula yang dipicu kelalaian. Semisal, pendaki yang membuat perapian atau melempar rokok yang masih menyala hingga memicu kobaran api. Untuk itu, kami mengimbau adanya kehati-hatian dan kewaspadaan baik warga, karena kecerobohan bisa memicu terjadinya bencana,” jelasnya.

Dan memasuki tahun 2016 ini, BPBD Kabupaten Lumajang saat ini juga tengah melakukan siaga banjir dan longsor. Meski penghujan dalam beberapa hari terakhir jarang mengguyur.

“Namun saat ini masih memasuki musim penghujan. BPBD Kabupaten Lumajang juga telah membuat posko siaga banjir dan longsor dengan kesiagaan personel 24 jam penuh. Dengan demikian, jika terjadi bencana sewaktu-waktu, kami akan cepat memobilisasi personel ke lokasi. Termasuk dengan dukungan 31 relawan yang tersebar di wilayah rawan bencana,” ujarnya.

Untuk daerah yang paling rawan bencana, Wawan Hadi Siswoyo menyebutkan, sesuai dengan peta rekontijensi bencana tersebar di 12 wilayah Kecamatan. Potensi bencananya, mulai dari tanah longsor, puting-beliung, banjir, gelombang pasang sampai erupsi gunung.

“Namun untuk siaga banjir dan longsor ini, fokus kami tentu pada potensi tanah longsor, banjir dan puting-beliung atau angin kencang saja. Daerah yang paling rawan berada di jalur selatan Lumajang-Malang, Pronojiwo dan Desa Argosari di lereng Bromo. Potensi genangan air masih ada di wilayah Kecamatan Rowokangkung dan Banyuputih,” demikian pungkas Wawan Hadi Siswoyo. (her/dwi)

Teks Foto :
– Potret bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Lumajang Tahun 2015.
Foto : Dok Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
26o
Kurs