Jumat, 29 November 2024

111 Warga Lumajang Terserang Chikungunya, Dinyatakan KLB

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan
Ilustrasi

Puskesmas Jatiroto Lumajang mencatat, sejak 1 Januari 2016 hingga Selasa (26/1/2016), sebanyak 111 warga di kecamatan tersebut menderita penyakit chikungunya.

Chikungunya adalah penyakit sejenis demam yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes Aaegypti. Penderita mengalami kelumpuhan sementara dan rasa sakit luar biasa di bagian persendian.

drg Heni Trilistiati Kepala Puskesmas Jatiroto mengatakan, banyaknya jumlah penderita di awal tahun ini membuat pihaknya menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Awalnya penyakit chikungunya ini menyerang di Desa Kaliboto Lor kemudian menyebar ke Desa Kaliboto Kidul hingga merata ke desa-desa lainnya,” katanya kepada Sentral FM.

Dari data Puskesmas, di Desa Jatiroto ditemukan 26 penderita, Desa Kaliboto Lor 2 penderita, Desa Kaliboto Kidul 17 penderita, Desa Rojopolo 38 penderita dan Desa Sukosari 28 penderita. Hanya satu desa saja yang sampai saat ini steril dari penyebaran penyakit ini, yakni Desa Banyuputih Kidul.

Menurutnya, jumlah penderita penyakit ini mengalami peningkatan. “Pada tahun 2015 lalu, jumlah penderita penyakit chikungunya di kecamatan yang sama tercatat ada 101 orang, yang hanya tersebar di Desa Jatiroto, Desa Kaliboto Lor dan Desa Kaliboto Kidul,” katanya.

Pihak Puskesmas berupaya menekan jumlah penderita dengan memberikan penyuluhan. “Kita mengingatkan ke masyarakat bahwa penyakit cikungunya bisa ditekan, karena penyebabnya nyamuk. Nyamuk ini berkembang biak di tempat yang bersih. Bagaimana caranya agar penyakit tidak menyebar, jalan satu-satunya adalah memutus rantai dan sumber berkembang biaknya nyamuk,” ujarnya.

“Cara paling akurat adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3 M, yakni Menguras tempat penampungan air, mengubur dan menutup tempat air.”

Sementara itu, Taufik Ismail Sekretaris Kecamatan Jatiroto menyatakan, pihaknya juga turut melakukan penyuluhan dengan cara bergabung ke kelompok pengajian.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, agar membiasakan tidak membiarkan genangan air di rumah. Karena di musim penghujan ini, air banyak menggenang di tempat-tempat tertentu dan menjadi hot spot berkembang biaknya jentik nyamuk,” katanya. (her/iss/ipg)

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
26o
Kurs