Tidak seluruh stok kebutuhan darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Lumajang yang dihimpun dari sumbangan pendonor dipergunakan setiap bulannya. Beberapa diantaranya terpaksa harus dimusnahkan karena terkontaminasi penyakit dan tidak layak dipergunakan.
Kartika Indah Susanti Kepala TU UDD PMI Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, bahwa setiap bulan darah hasil donasi para pendonor tidak pernah ada yang exspayed karena rutin dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.
Hanya saja, ada puluhan kantong darah yang terdeteksi telah terkontaminasi penyakit membahayakan sehingga tidak layak lagi didonasikan. Kantong darah ini dinyatakan terkontaminasi, setelah dilakukan pemeriksaan kelayakannya oleh petugas UDD.
“Begitu diketahui terkontaminasi penyakit, kantong darah ini langsung kita karantina. Selanjutnya kantong darah itu dibuang dan limbahnya dibakar agar tidak menular,” kata Kartika, Sabtu (7/3/2015).
Dia menambahkan, penyakit yang banyak ditemukan, diantaranya hepatitis B dan Hepatitis C. Namun, sejauh ini belum pernah ditemukan adanya kantong darah yang terkontaminasi HIV-AIDS. “Alhamdulillah, kalau penyakit HIV-AIDS sejauh ini belum ditemukan,” ujarnya.
Selain pemusnahan puluhan kantong darah yang terkontaminasi penyakit, kata Kartika, perbulannya UDD PMI Kabupaten Lumajang juga memusnahkan sedikitnya 600 kantong darah sisa produksi yang tidak terpakai. “Dikatakan tidak terpakai, karena komponennya memang tidak digunakan. Darah yang dimusnahkan ini merupakan sisa setelah melalui proses produksi,” kata dia.
Dia juga mengatakan, upaya pemusnahan yang dilakukan, merupakan proses kehati-hatian UDD untuk menjamin darah yang dibutuhkan masyarakat benar-benar steril dan layak.
“Sehingga masyarakat yang membutuhkan darah merasa aman dan yakin jika darah yang dibutuhkan tidak terkontaminasi penyakit yang membahayakan. Ini penting bagi kami, karena menyangkut kesehatan dan jiwa masyarakat yang membutuhkan donasi darah ini,” kata Kartika. (her/wak)
Teks Foto :
– Pelayanan donor darah di UDD PMI Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.