Delapan siswa difabel atau berkebutuhan khusus mengikuti Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Lumajang, Senin (4/5/2015) pagi.
Enam siswa di antaranya adalah murid SMP Luar Biasa Bhakti Wanita Lumajang dan dua siswa lainnya di SMPLB Kecamatan Tekung.
Drs Asep Bambang PLT Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lumajang mengatakan, kedelapan siswa difabel tersebut terdata dalam kategori tuna rungu dan tuna daksa.
“Siswa tuna netra memang tidak ada untuk tahun ajaran ini, sedangkan untuk tuna grahita hanya mengikuti Ujian Sekolah yang telah dilaksanakan sebelumnya,” katanya kepada Sentral FM.
Sementara itu terpantau sejumlah lima siswa tuna rungu dan seorang siswa tuna daksa tengah mengikuti UN di SMPLB Bhakti Wanita Lumajang.
“Pengawas yang ditempatkan disini, dari SDLB Bhakti Wanita lebih mudah mengawasi pelaksanaan UN hari pertama ini. Berbeda dengan siswa tuna netra yang biasanya pengawas harus memberikan bantuan untuk menjelaskannya,” kata Eny Kustantinah, Spd Wakil Kepala Sekolah SMPLB Bhakti Wanita Lumajang.
Waktu pelaksanaan UN juga dimulai sama dengan sekolah umum lainnya, yakni mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 09.30 WIB. “Untuk tuna rungu dan tuna daksa, jam ujiannya sama dengan sekolah umum,” katanya.
Untuk persiapan siswa peserta UN, SMPLB Bhakti Wanita juga telah menggelar berbagai try out untuk membekali siswa. Try out UN dilakukan sejak April lalu, dengan materi yang disusun sekolah sendiri.
“Hasilnya, peserta didik difabel ini bisa mencapai hasil yang baik. Kalau standar UN nilainya 5,5, dalam pelaksanaan try out beberapa kali, anak didik bisa memperoleh nilai diatas itu. Rata-rata bisa meraih nilai 6 sampai 6,5, sehingga kami optimis anak-anak akan mendapatkan nilai memuaskan nanti,” katanya. (her/iss/ipg)
Teks Foto :
– Pelaksanaan Ujian Nasional di SMPLB Bhakti Wanita Lumajang.
Foto : Sentral FM