Minggu, 23 Februari 2025

Simulasi Evakuasi Letusan Semeru Dilakukan di Lumajang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Simulasi bencana erupsi Gunung Semeru digelar oleh BPBD Kabupaten Lumajang dengan dihadiri BPBD Provinsi Jatim dan BASARNAS. Simulasi itu dilakukan mulai dari Pendopo Kabupaten Lumajang hingga ke lokasi simulasi di lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kamis (16/4/2015).

Secara keseluruhan, BPBD Kabupaten Lumajang melibatkan 750 personil dalam simulasi bencana ini, baik dari warga di lereng Gunung Semeru hingga berbagai elemen kebencanaan. Diantaranya, unsur TNI/Polri, Tim Reaksi Cepat Bencana, Relawan Bencana, Tim SAR Kabupaten, PMK, Dinas Kesehatan, Kantor Sosial, Satpol PP, Tagana, BASARNAS dan sejumlah elemen lainnya.

Digambarkan, ketika Gunung Semeru meletus, warga jadi panik. Letusan berkali-kali hingga warga berhamburan menyelamatkan diri dari rumahnya. Dalam kondisi ini, Bupati Lumajang langsung memerintahkan Dandim 0821 guna melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan jiwa warga.

Sementara, Dandim pun mengambil alih tugas memobilisasi upaya evakuasi dari 16 ribu lebih warga yang berada di 5 Desa Lereng Semeru yang masuk Kawasan Rawan Bencana I.

Diantaranya, warga Desa Pronojiwo, Supiturang, Sumberurip, Oro-Oro Ombo dan Sumberwuluh, Candipuro. “Seluruh Desa ini masuk Zoba Bahaya Bencana di ring 1 yang paling tersampak jika terjadi erupsi Gunung Semeru,” kata Hendro Wahyono Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang.

Setelah letusan mereda, petugas vulkanologi pun melaporkan kembali bahwa status Gunung Semeru turun menjadi siaga kembali dan intensitas dapur magma berangsur aman. Dengan kondisi ini, seluruh personil kebencanaan tetap melanjutkan penanganan bencana dengan berbagai bentuk kegiatan pemulihan. Baik untuk kondisi mental hingga perbaikan kembali infrasturktur yang ada.

Di lokasi simulasi juga didirikan cukup banyak tenda, mulai dari tenda kesehatan, tenda pengungsian, dapur umum, tenda posko bencana sampai media center. Bahkan, tenda yang dibangun tidak hanya dari BPBD, namun juga dari TNI dan Polri yang masing-masing siap melakukan berbagai upaya kebencanaan di sana.

Ribowo S sos Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, menyampaikan, jika simulasi bencana berupa gladi posko dan gladi lapang ini digelar sebagai agenda rutin BPBD dengan tujuan melatih kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga untuk mengantisipasi bencana erupsi Gunung Semeru. “Sehingga warga di Kawasan Rawan Bencana I terlatih, tahu apa yang diperbuat ketika bencana terjadi,” katanya.

Sementara itu, Drs H As`at Malik, Mag Bupati Lumajang mengatakan, secara keseluruhan gambaran simulasi bencana berlangung baik dan lancar.

“Saya meminta, agar apa yang dilatih hari ini, bisa diterapkan ketika bencana terjadi. Meskipun, kitra semua tidak berharap bahwa bencana akan benar-benar terjadi. Namun, pelatihan seperti ini perlu dan sangat penting dilakukan dengan tujuan mengurangi ancaman terhadap keselamatan jiwa masyarakat,” paparnya.

Selain itu, Bupati Lumajang juga meminta agar warga tidak meremehkan bencana hanya dengan berbekal kearifan budaya lokal atau local wisdom saja. Ia mencontohkan, warga mengangap apa yang terjadi di Gunung Semeru sebagai hal yang biasa.

“Percayakan segala informasi soal status Gunung Semeru dan ancaman bencananya dengan petugas vulkanologi dan aparat yang berwenang. Jangan kemudian terjadi letusan, dianggap biasa. Kalau sudah dimobilisasi mengungsi, ya harus menurut. Takutnya nanti kalau kondisi Semeru berbahaya, warga hal itu biasa-biasa saja. Yang terpenting adalah keselamatan jiwa,” demikian imbau As`at Malik Bupati. (her/dop/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Minggu, 23 Februari 2025
25o
Kurs