Minggu, 24 November 2024

Pick up Rombongan Suporter Sepak Bola Terjun ke Jurang, Satu Tewas

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Sebuah mobil pick up berpenumpang 12 orang suporter bola Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang mengalami kecelakaan tragis di jalan Desa Pandansari, Kecamatan Senduro.

Kendaraan bak terbuka bernomor polisi W 9545 L yang dikemudikan Soni Anhari (28) warga jalan Semeru RT-01/RW-15, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Kota Lumajang ini terjun bebas ke jurang sedalam 15 meter di jalanan desa setempat.

Iptu Tony Suhartono Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM, Senin (1/6/2015), mengatakan bahwa peristiwa itu mengakibatkan seorang penumpangnya tewas dan 7 penumpang lainnya terluka.

“Peristiwanya terjadi Minggu (31/5/2015) malam, setelah rombongan supporter sepak bola ini usai menyaksikan pertandingan sepak bola antara klub Singojoyo Desa Klanting melawan Klub Garuda Mas Desa Kandangtepus dalam turnamen yang digelar di lapangan Desa Pandansari, Kecamatan Senduro,” kata dia.

Dimana, dalam pertandingan yang memasui babak final itu, Klub Singojoyo ditekuk Garuda Mas melalui adu penalti dengan skor 3-5. Setelah pertandingan inilah, mereka bermaksud kembali ke kampungnya dengan menumpang pick up carteran tersebut, sekitar pukul 18.00 WIB.

“Mobil pick up bak terbuka yang seharusnya tidak diperbolehkan digunakan untuk mengangkut penumpang ini, masuk ke jurang setelah tidak kuat melaju di jalanan menanjak di lokasi kejadian. Hingga kendaraan ini pun mundur lalu terjun ke jurang sungai kering di lokasi kejadian. Mobil ini tersangkut rumpun bambu dibawahnya sedalam 5 meter hingga tidak sampai ke dasar jurang sedalam 15 meter,” katanya.

Penumpang tewas dalam kejadian bernama Winarto (40), warga Desa Klanting, Kecamatan Sukodono. Korban yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebun SMPN 1 Sukodono ini, tertimpa bodi pick up dan meninggal seketika di lokasi kejadian dengan luka remuk di bagian dadanya.

Sementara, tujuh korban lainnya yang terlempar dari bak pick up terjun ke jurang di lokasi kejadian. Mereka mengalami luka bervariasi, meski rata-rata patah tulang di berbagai bagian tubuhnya. Ada yang patah tulang di bagian bahu, kaki, rusuk dan tangannya.

“Tiga diantara korban yang luka parah, saat ini tengah menunggu jadwal operasi di RSU dr Haryoto Lumajang. Sedangkan empat penumpang lainnya selamat dan hanya mengalami cedera ringan saja,” paparnya.

Korban luka, diantaranya Saiful Rizal (17), Sidikin (20), Dendi Firman (17), Faisal Ardiansyah (17), Suhartini (40), Asiyah (50), Asmad (65) dan Andik Agus (17), seluruhnya warga Desa Klanting, Kecamatan Sukodono.

Seluruhnya sempat dibawa ke Puskesmas Senduro oleh warga dan tetangga korban yang berdatangan ke lokasi untuk mendapatkan perawatan pertama. Sebelum akhirnya, diputuskan ada yang dirujuk ke RSU dr Haryoto dan ada yang hanya rawat jalan saja

Dari informasi yang dihimpun Sentral FM, seorang anak berusia 12 tahun bernama Zidane selamat dari insiden kecelakaan ini setelah terlempar ke arah sebaliknya.

Jika kendaraan yang mundur dari tanjakan lalu oleng ke kiri hingga masuk ke jurang yang membuat rata-rata penumpang terjungkal ke sisi kiri juga, ia malah terlempar ke sisi kanan bodi mobil.” Zidane seperti ada yang melempar ke sisi kanan mobil, sehingga ia selamat dan hanya mengalami luka kecil di keningnya saja,” kata Hariyanto, tetangga korban.

Dalam insiden ini, petugas Satlantas Polres Lumajang yang mendatangi lokasi kejadian cukup kesulitan mengevakuasi pick up dari jurang di lokasi kejadian. Sampai Senin (1/6/2015) pagi tadi, kendaraan bak terbuka tersebut masih terongok di dalam jurang menunggu mobil derek untuk mengangkatnya.

Iptu Tony Suhartono menegaskan bahwa insiden kecelakaan ini merupakan gambaran bahwa larangan penggunaan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut penumpang yang kerap disosialisasikan jajaran kepolisian, kerap dilanggar.

“Terutama oleh masyarakat di daerah-daerah pelosok untuk kepentingan tertentu. Seperti kali ini dicarter suporter sepak bola. Ke depan, kami tidak akan memberikan toleransi untuk penggunaan kendaraan bak terbuka bagi penumpang seperti ini, karena sangat membahayakan. Bertepatan dengan pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2015 ini, kami akan kita operasi ketat,” tegasnya.

Sementara itu, tujuh korban luka yang dirawat di dua tempat berbeda, baik di Puskesmas Senduro maupun di RSU dr Haryoto Lumajang membutuhkan biaya cukup besar. Sehingga, warga Desa Klanting hari ini berkumpul di Balai Desa setempat, dan mereka kompak untuk menggalang dana swadaya.

Sri Purwantini Kepala Desa Klanting mengatakan, aksi penggalangan dana ini merupakan kesepakatan warga untuk meringankan beban keluarga korban.” Sebab, biayanya bervariasi, namun jumlah totalnya mencapai puluhan juta. Untuk itu, kami mentargetkan terkumpul dana Rp. 25 juta melalui swadaya warga untuk pengobatan mereka,” terang Kades Klanting Sri Purwantini. (her/dwi)

Teks Foto :
– Warga Desa Klanting berkumpul di Kantor Desa untuk mengumpulkan biaya pengobatan bagi para suporter bola korban kecelakaan yang dirawat di Rumah Sakit.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs