Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh hari ini, Jumat (1/5/2015), diwarnai dengan gelombang unjukrasa yang terjadi di berbagai daerah, khususnya di wilayah industri. Namun di Kabupaten Lumajang, peringatan May Day berlangsung adem ayem saja.
“Resepnya, saya dan seluruh stake holder memilih untuk berdamai-damai saja dengan para buruh,” kata Drs H As’at Malik, Mag Bupati dalam peringatan May Day di Alun-Alun Kabupaten.
Ia mengajak seluruh kalangan buruh untuk memaknai lagi bahwa peringatan May Day tidak harus disampaikan dengan unjukrasa besar-besaran. Meski ia mengakui bahwa persoalan perburuhan masih butuh terus dibenahi, terutama yang menyangkut sisi kesejahteraannya.
Namun, melihat kepentingan buruh terkait kesejahteraan, bukan hanya upah saja yang menurutnya harus menjadi perhatian. Karena masih ada sisi keselamatan kerja juga perlu terus dibenahi. Demikian juga dengan komunikasi yang baik antara buruh, pengusaha dan pemerintah dalam bentuk tripartite.
“Untuk itu, saya lebih sepakat jika persoalan perburuhan dibicarakan melalui dialog dan saya bersama teman-teman Disnakertrans serta Pak Kapolres (AKBP Aries Syahbudin) akan membuka lebar-lebar pintu dialog itu,” paparnya.
Jadi, lanjutnya, jika ada ganjalan atau aspirasi yang akan disampaikan tidak perlu diselesaikan dengan demo besar-besaran di jalanan, seperti yang terjadi di daerah lain. “Saya siap ngomong, dialog bersama buruh. Dan Alhamdulillah, di Kabupaten Lumajang ini hubungan buruh, pengusaha dan pemerintah sudah baik,” paparnya.
Khusus untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3), As’at Malik Bupati menyampaikan bahwa jaminan berupa regulasi dan implementasi bagi para buruh sangat penting.
“Harapannya, masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak main-main. Lumajang ada 13 perusahaan yang mendapatkan penghargaan non accident kecelakaan kerja. Dan kebetulan saya sendiri mendapatkan penghargaan sebagai Pembina K3 dari DR H Soekarwo Gubernur Jatim,” terangnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ismail, SH Kepala Disnakertrans Kabupaten Lumajang menyampaikan, masalah krusial menyangkut ketenagakerjaan di Lumajang yang harus terus dijaga adalah hubungan industrial yang harmonis antara buruh dan pengusaha.
“Saya berharap melalui peringatam May Day dengan aksi sosial dan olahraga ini, hubungan itu semakin baik. Dengan komunikasi yang baik, maka kesejahteraan buruh juga akan dipikirkan dengan baik oleh pengusaha. Karena pengusaha akan merespon dengan baik pula, apa aspirasi yang disampaikan pekerjanya dalam suasana yang gembira dan harmonis,” katanya.
Bahkan, masalah perselisihan industrial antara buruh dan pengusaha selama 2015 ini hanya terjadi 2 kasus saja. Perselisihannya menyangkut PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang seluruhnya telah diselesaikan dengan baik.
“Untuk perselisihan lainnya tidak ada. Tahun 2014 juga tidak terjadi perselisihan industrial. Ini karena hubungan dan komunikasi antara pekerja-pengusaha sudah berlangsung baik sesuai konsepsi hubungan industrial Pancasila. Untuk memastikannya, kami terus melakukan pembinaan dan pengawasan,” jelasnya.
Ismail juga mengungkapkan adanya tuntutan buruh dalam bentuk outshorching, tidak ada di Kabupaten Lumajang. Karena sejak awal, Disnakertrans Kabupaten Lumajang berusaha untuk tidak memberlakukan outshorching bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi.
Selain itu, menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja buruh akan menjadi prioritas pembinaannya. Diantaranya melalui panitia Pembina K3, tim-tim pengawas K3 di perusahaan dan manejemen yang selalu bekerja dengan baik mengawasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja. “Untuk penerapan K3 di seluruh perusahaan di Lumajang ini sudah baik,” pungkas Ismail. (her/ipg)
Teks Foto :
– Kegiatan peringatan May Day kalangan buruh Lumajang di Alun-Alun Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM