Sabtu, 23 November 2024

Penyerapan Peserta Didik Baru SMP Negeri di Lumajang Hanya 60 Persen

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Tingkat penyerapan peserta didik baru jenjang SMP Negeri di Kabupaten Lumajang, tidak sesuai dengan jumlah pagu keseluruhan siswa lulusan SD Negeri.

Data dari Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lumajang sesuai laporan Panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), tercatat hanya 60 persen siswa lulusan SD Negeri yang terserap di bangku SMP Negeri untuk tahun ajaran baru 2015-2016 ini.

Drs Asep Bambang WS, Mpd Kepala Dindik Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Senin (27/7/2015), mengatakan bahwa sesuai hasil PPDB kemarin, secara keseluruhan pagu di SMP memang dilaporkan belum tercukupi semua.

“Hal ini dilihat dari yang mendaftar hanya sekitar 8 ribu lebih peserta didik baru. Ini berarti, jumlah siswa SD Negeri yang terserap masuk ke SMP Negeri baru 60 persen saja yang mendaftar. Padahal jumlah lulusan SD Negeri yang akan masuk SMP mencapai Rp. 14 ribu lebih anak didik,” katanya.

Sedangkan sisanya yang 40 persen siswa lulusan SD Negeri, menurut Asep Bambang, tidak mendaftar ke SMP Negeri. “Namun saya yakin mereka melanjutkan pendidikannya ke sekolah swasta, ke Pondok Pesantren (Ponpes) atau mendaftar ke sekolah di luar kota,” kata dia.

Sementara itu untuk penyerapan peserta didik baru di sekolah jenjang SMA dan SMK Negeri dilaporkan terdapat kelebihan pagu. Hal ini disebabkan jumlah SMP Negeri yang ada lebih banyak dibandingkan sekolah jenjang SMA dan SMK Negeri.

Selain itu, PPDB untuk sekolah jenjang SMA dan SMK diberlakukan ketat. Dimana seleksi yang dilakukan oleh panitia PPDB, memadukan hasil Nilai Ujian Nasional (NUN) dengan hasil pelaksanaan seleksi yang diselenggarakan.

Sehingga siswa SMP Negeri yang tidak masuk ke SMA dan SMK Negeri, bisa dipastikan melanjutkan pendidikannya ke sekolah swasta. Kondisi itu realistis karena jumlah lembaga pendidikan SMP Negeri lebih banyak dibandingkan SMA dan SMK Negeri.

Namun, Dindik Kabupaten Lumajang sejauh ini masih melakukan pendataan dan pengecekan kembali melalui UPT Dindik di Kecamatan untuk menyisir keberadaan siswa lulusan SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. “Harapannya, kami akan mendorong mereka untuk tetap bersekolah agar angka putus sekolah atau drop out bisa ditekan,” kata Asep Bambang. (her/wak)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs