Syamsul Huda, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lumajang menyerukan kepada masyarakat, khususnya warga Nahdliyin untuk menolak dan tidak mudah terpengaruh dengan berbagai macam iming-iming gerakan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
“Seluruh warga NU tolak gerakan ISIS, karena NU menolak gerakan radikal. Ini penting, karena penting untuk menyelamatkan PBNU. Hal ini juga yang disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” kata Syamsul kepada Sentral FM, Jumat (20/3/2015),
Syamsul menjelaskan bahwa PBNU adalah singkatan dari Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kami akan terus melakukan koordinasi dengan aparat keamanan jika sampai muncul potensi atau indikasi terhadap kecurigaan munculnya gerakan radikal ini di tengah-tengah masyarakat. NU sendiri akan memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui Gerakan Aswaja dan Dai NU,” katanya.
Ditemui secara terpisah, Asat Malik, Wakil Bupati Lumajang menyampaikan, bahwa masyarakat Kabupaten Lumajang, khususnya warga Nahdliyin, akan berhati-hati dengan adanya kemungkinan munculnya gerakan ini.
“Saya yakin masyarakat Lumajang tidak akan mudah dipengaruhi oleh gerakan yang disebut-sebut ISIS itu. Apalagi warga Nahdliyin yang pasti akan memahami bahwa Islam itu adalah Rahmatan Lil Alamin,” kata Asat.
Dia juga meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya terhadap setiap gejala munculnya gerakan radikal tersebut.
“Masyarakat saya minta untuk proaktif mencegah setiap gejala munculnya ISIS ini. Selain itu, Ketua RT/RW juga aktif melakukan pengawasan dan bertanggungjawab untuk mendata jika ada orang-orang baru, baik kontrak, kos di lingkungannya. Haru diketahui dengan jelas asal-usulnya,” kata Asat. (her/iss/wak)
Teks Foto :
– Syamsul Huda, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.