Minggu, 19 Januari 2025

Lumajang Aman dari Peredaran Beras Sintetis

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Agus Eko Kepala Disperindag Kabupaten Lumajang menyatakan Kabupaten Lumajang aman dari peredaran beras sintetis.

“Kami telah melakukan pemantauan melalui monitoring langsung ke pasar hampir setiap hari dan sementara ini tidak ditemukan adanya indikasi peredarannya,” katanya kepada Sentral FM, Jumat (22/5/2015).

Untuk mencegah adanya peredaran beras sintetis dari bahan plastik ini, Disperindag akan melakukan kanalisasi dan koordinasi bersama pabrik beras yang ada di Kabupaten Lumajang. “Sampai saat ini sudah 10 pabrik beras, baik besar maupun kecil yang kami jalin kerjasama dan pantau,” katanya.

Jika di kemudian hari ditemukan beras pastik beredar di pasaran, pihaknya akan segera melakukan penanganan dengan melibatkan instansi terkait.

“Kami akan cepat bergerak jika ada temuan. Untuk itu, sampai hari ini pun kami terus memantau pasar bersama instansi lain seperti Dinas Pasar, Dinas Pertanian dan lainnya,” katanya.

Sementara itu, Ir Paiman Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang dalam kesempatan terpisah mengatakan, pihaknya telah membentuk tim monitoring guna membantu Disperindag guna melakukan pemantauan di lapangan.

“Hasil dari monitoring, saya yakinkan jika Lumajang aman dari peredaran beras plastik. Karena Lumajang sebagai salah-satu lumbung penghasil beras, telah mencukupi kebutuhannya sendiri. Dan masyarakat Lumajang juga paham, bahwa beras itu dihasilkan dari tanah dan air bukan dari plastik. Dan petani Lumajang tidak akan menanam gabah dari plastik,” kata Paiman.

Sementara itu, Mulyadi Handiawan Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) RI dalam kunjungannya ke Kantor Distan Kabupaten Lumajang menyatakan, meski secara umum masalah peredaran beras plastik ini menjadi kewenangan Kementerian Perdagangan, namun Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian di bawah perlu membantu melakukan monitoring guna memastikan beras plastik tidak beredar di pasaran.

“Setelah ada temuan di Bekasi, Menteri Pertanian kan juga turun dan membentu melakukan kanalisasi agar tidak meluas ke daerah lainnya. Demikian pula Dinas Pertanian di daerah, harus membantu melakukan monitoring,” kata Mulyadi Handiawan.

Sementara, para ibu rumah tangga di wilayah Kabupaten Lumajang merasa was-was jika beras ini yang membahayakan ini sampai beredar di pasaran dan dikonsumsi oleh keluarganya.

“Kami sangat khawatir dengan informasi tersebut, apalagi kalau sampai beredar di Lumajang. Saya sendiri setiap membeli beras saat ini jadi lebih teliti. Kalau biasanya percaya dan langsung beli begitu saja, kini saya cermati betul apakah ada campuran beras plastik ataukah tidak,” kata Lilik Suparmi, warga Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir.(her/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
29o
Kurs