Jumat, 22 November 2024

Kembangkan Budidaya Tiga Varietas Alpukat Temuan Baru

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lumajang telah berhasil mengembangkan budidaya 3 varietas unggulan komoditi Alpukat baru berkualitas super.

Ir Paiman Kepala Dinas Pertanian ((Distan) Kabupaten Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM, Rabu (4/2/2015), mengatakan bahwa temuan varietas baru komoditi alpukat ini, awalnya dilabeli dengan nama N1,N2 dan N3.” Ketiga varietas baru Alpukat ini kita kembangkan dengan dukungan petani buah di 3 Kecamatan,masing-masing Ranuyoso, Klakah dan Randuagung,” katanya.

Luas areal lahan yang digunakan untuk pengembangan budidaya unggulan baru ini, mencapai 600 hektar. Lahan yang digunakan merupakan lahan pekarangan yang bersifat tanaman rumahan. “Karena budidaya alpukat ini tidak dikembangkan di lahan khusus. Jadi tersebar di halaman dan pekarangan rumah para petani di 3 kecamatan tersebut,” paparnya.

Meski demikian, pengembangan budidaya alpukat varietas temuan baru dengan kualitas unggulan ini berlangsung dengan baik. Bahkan, saat ini para petani buah didorong untuk memperluas dan menjamin keberlangsungan penyediaan komoditi melalui panen yang tidak mengenal musim.

“Sehingga ke depan kami berharap komoditi alpukat ini bisa dipanen setiap hari. Seperti halnya pisang mas kirana, pisang agung, salak dan lainnya. Sehingga setiap hari bisa ditemui buah ini di pasaran dan tidak mengenal musim,” bebernya.

Hal itu telah berhasil dicapai melalui pembinaan optimalisasi produksi yang telah dilaksanakan selama ini.” Bahkan menariknya, komoditi alpukat ini telah menembus beberapa daerah meski baru kita kembangkan. Komoditi ini banyak diminati pasar,” terangnya.

Hal ini mengacu dengan fakta bahwa komoditi alpukat N1,N2 dan N3 ini memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan buah alpukat dari varietas lainnya.” Buahnya lebih besar, daging buahnya lebih tebal dengan biji yang kecil. Keunggulan lainnya adalah alpukat varietas baru ini tidak mudah membusuk,” jelasnya.

Dengan keunggulan dan mulai banyaknya permintaan pasar bagi komoditi alpukat varietas baru ini, Distan Kabupaten Lumajang juga telah bersiap membentengi agar komoditi tersebut tidak diklaim daerah lain. Caranya, jika sebelumnya varietas baru alpukat hasil temuan yang dikembangkan melalui tehnologi pertanian ini hanya dilabeli N1,N2 dan N3 kini telah diberikan nama atau branded dan dipatenkan.

“Tujuannya, agar Alpukat ini tidak keburu dikembangkan melalui budidaya di daerah lain. Karena kemungkinan itu sangat besar. Alpukat varietas baru ini, sesuai dengan usulan dan koordinasi yang kami lakukan bersama tokoh petani di 3 Kecamatan yang mengembangkan komoditi ini, disepakati diberi nama ‘Lestareh’. Yang berarti bahwa komoditi ini sempurna, sesuai artikulasi nama tersebut dalam bahasa Madura,” ungkap dia.

Upaya berikutnya yang juga akan dilakukan Distan Kabupaten Lumajang adalah, komoditi alpukat Lestareh ini segera diajukan untuk mndapatkan sertifikasi.

“Sertifikasi menjadi keharusan jika kita ingin mengembangkan potensi pasar bagi komoditi alpukat ini. Apalagi saat ini sudah menghadapi MEA. Diharapkan, melalui sertifikasi ini, komoditi alpukat bisa bersaing di pasar. Selanjutnya tinggal bagaimana petani bisa menjamin ketercukupan untuk mmenuhi permintaan pasar saja,” demikian pungkas Paiman. (her/dwi)

Teks Foto :
– Ir Paiman.

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs