Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang petakan beberapa kawasan di kabupaten itu sangat rawan diterjang longsor.
Purwanto Sekretaris BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (12/12/2015), mengatakan kawasan selatan Lumajang yang menghubungkan dengan Malang merupakan wilayah yang paling rawan diterjang longsor.
Di jalur ini terdeteksi ada retakan-retakan tanah. Beberapa pohon yang berada di atas tebing juga sangat rawan tumbang sehingga memicu terjadinya longsor. “Tahun ini kemarau kan panjang, sehingga retakan tebing terjadi. Tanah di atas tebing pecah-pecah. Dan kondisi itu berpotensi tinggi terhadap ancaman bencana longsor,” katanya.
Ketika retakan tanah tebing jalan diguyur hujan terus-menerus akan mengakibatkan tanah menjadi labil dan goyang. Dengan kondisi ini, maka longsoran tidak bisa terhindarkan dengan ambrolnya bebatuan bercampur tanah dari atas tebing.
“Kita pantau kemarin, di kawasna kebun kopi dan pisang terjadi retakan. Retakan lainnya juga terdapat di jalur Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro,” kata dia.
Khusus di jalur Desa Sumberwuluh, titik rawan longsor terdeteksi berada di kilometer 55, 56, 58, 57, 59 arah Turen yang terletak di jalur Jembatan Perak di kawasan Piket Nol. Di sana terdapat retakan dan juga pohon di atas tebing yang rapuh namun tidak segera ditebang.
“Oleh karenanya, kami juga berharap Perhutani segera memangkas pohon itu karena rawan tumbang hingga membahayakan pengendara yang melintas di jalur bawah tebing,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Lumajang juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan yang melalui jalur selatan Lumajang menuju Kabupaten Malang, agar meningkatan kehati-hatian dan kewaspadaan di saat musim penghujan ini. “Penggendara sebaiknya mengawasi arah tebing, jika terdengar suara keras atau longsoran untuk secepatnya menghindar,” kata dia.
Guna memberikan jaminan keamanan bagi pengguna jalan yang melintas di sana, BPBD Lumajang juga telah menyiapkan alat berat untuk melakukan penanganan cepat jika sewaktu-waktu terjadi longsoran. (her/fik)