Rusaknya sejumlah infrastruktur di wilayah Kabupaten Lumajang, mendorong Pemkab setempat melakukan pengawasan muatan kendaraan angkutan berat. Pengawasan ini akan dilakukan dengan menertibkan kendaraan angkutan berat di jalan dan memfilter muatan di akses terdekat dari titik pemberangkatan.
Pemkab Lumajang akan membuat terobosan dengan melakukan pengawasan muatan bagi truk pasir di jembatan timbang di Desa Madurejo, Kecamatan Pasirian yang dikelola pihak swasta. Opsi lainnya menyiapkan jembatan timbang portable di hulu atau titk terdekat dengan leveransir. Guna kepentingan ini, Pemkab Lumajang akan melayangkan surat kepada Menteri Perhubungan terlebih dulu.
“Jika disetujui, maka jembatan timbang portable itu akan diletakkan di hulu. Tujuannya, agar kendaraan angkutan berat bermuatan pasir bisa di filter sebelum menginjak akses jalan nasional,” kata Slamet Supriyono, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Lumajang, kepada Sentral FM, Sabtu (7/2/2015).
Selama ini, operasional kendaraan angkutan berat dengan muatan over tonase, membuat sejumlah jembatan penghubung terancam ambruk dan jalan cepat rusak. “Di antaranya Jembatan Grobogan dan Jembatan Bondoyudo di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedung Jajang serta sejumlah jembatan lainnya,” ujarnya.
Selain itu, kerusakan di akses jalan nasional yang belum diperbaiki, di antaranya perbaikan jalan sepanjang dua kilometer yang rusak di Kecamatan Sumbersuko dan Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Sukodono.
“Telah dianggarkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pemeliharaan Jalan Wilayah V di Surabaya untuk tahun ini. Dan pekerjaannya akan segera dilaksanakan,” kata Slamet.(her/iss)
Teks Foto :
-Jembatan Timbang Klakah.
Foto : Sentral FM