Jumat, 22 November 2024

El Nino, 3 Kecamatan di Lumajang Alami Kekeringan Ekstrem

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kekeringan panjang sebagai dampak El Nino, menyebabkan 3 Kecamatan di Kabupaten Lumajang mengalami kekeringan ekstrem.

Kekeringan ekstrem ini, sesuai klasifikasi yang disampaikan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) melalui surat yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang

Ribowo, Sos Kepala BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (27/8/2015), mengatakan bahwa kekeringan dengan klasifikasi ekstrem ini, akan terjadi di 3 wilayah Kecamatan, masing-masing Sukodono, Padang dan Gucialit. “Ini berdasarkan update dan monitoring musim kemarau Tahun 2015 dari BMKG kelas 1 Juanda, Surabaya,” katanya

Kekeringan yang terjadi saat ini, ungkap Ribowo, akan berdampak buruk terhadap tanaman pangan terutama di wilayah endemis kekeringan.

“Mengacu surat BMKG, terpantu El Nino lemah hingga akhir Tahun 2015 yang dampak langsungnya musim kemarau akan lebih kering dibandingkan Tahun 2014 di wilayah Kabupaten Lumajang,” terangnya.

Sebagai bukti, lanjutnya, kekeringan yang melanda Kabupaten Lumajang selain kian parah juga semakin meluas. “Contohnya, masyarakat di Desa Dadapan dan Desa Pakel, Kecamatan Gucialit yang tahun sebelumnya tidak pernah minta droping air bersih, saat ini sudah meminta pengiriman air bersih,” tuturnya.

Sehubungan dampak tersebut, untuk mengantisipasi kerusakan tanaman pangan, BPBD Kabupaten Lumajang mengundang berbagai instansi untuk melakukan upaya mengatasi sekaligus mengoptimalkan bantuan kepada masyarakat terdampak.

“Untuk mengatasi kekeringan, kami telah mengundang pihak-pihak yang terkait dengan adanya bantuan-bantuan sosial. Seperti BAZ (Badan Amil Zakat), Bagian Perekonomian, Dinas Pekerjaan Umum, Bappekab, PDAM dan PMI. Seluruhnya ada 10 instansi yang kami ajak berbicara bersama untuk mengatasi kekeringan panjang akibat El Nino ini,” bebernya.

Poin konsolidasinya adalah untuk mengkoordinasikan berbagai program yang bisa dilakukan guna mengatasi kekeringan tahun ini. Termasuk perencanaan penanganan bencana kekeringan di tahun depan. Karena setiap tahun bencana kekeringan rutin terjadi.

“Apalagi bencana bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, termasuk melibatkan masyarakat dan pengusaha. Kami meminta instansi terkait memaparkan program yang sudah dilaksanakan maupun masih dalam rencana. Dengan mengundang instansi terkait, harapannya bisa dihimpun bantuan yang optimal untuk mengatasi bencana kekeringan yang semakin meluas saat ini,” pungkas Ribowo. (her/rst)

Teks Foto :
– Ribowo, Ssos Kepala BPBD Kabupaten Lumajang.

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs