
Batu akik jenis Bulu Macan dari Kabupaten Lumajang sedang ramai menjadi perbincangan dan dicari para kolektor Tanah Air. Tampilannya yang mengkilap dengan motif serabut menyerupai bulu macan, serta jumlahnya yang terbatas membuat harganya menjadi selangit.
Salah satunya akik Bulu Macan milik Anang Usdianto (37) warga Lumajang yang ditawarkan hingga Rp1,5 miliar. “Sebab, batu ini langka, besarnya langka dimensinya 2727×12 milimeter. Motifnya juga only one in the world,” kata Anang kepada Sentral FM, Sabtu (12/9/2015).
Selain itu, kata Anang, akik Bulu Macan miliknya pernah memenangi kontes akik Gubernur Jatim Cup, Presiden Cup dan terakhir Grand Prix Akik tingkat Nasional di Mangga Dua, Jakarta.
“Akik Bulu Macan hanya satu-satunya di Indonesia dan dunia, karena akik lain tidak ada yang materialnya sama. Ada yang hampir menyamai, yakni jenis Serapenith dari Afrika, namun yang serupa hanya bulu-bulunya saja. Sedangkan untuk karakter batunya berbeda,” katanya.
Akik Bulu Macan hanya ditemukan di wilayah Kecamatan Jatiroto dan Rowokangkung di Kabupaten Lumajang. Keunikan lainnya, warna dan motifnya holografis, tiga dimensi dan bisa bergerak-gerak. “Bulunya bisa bergoyang, warnanya bermacam-macam. Ada golden atau bulu emas, ada silver atau bulu putih, tapi material batunya masih hitam pekat,” tuturnya.
Sejarah batu Bulu Macan, awalnya ditemukan tahun 1970-an di Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. Semula batu ini dinamakan Batu Kumis Kucing. Dengan berjalannya waktu, diteliti dan dilihat-lihat, kemudian namanya dirubah menjadi batu Bulu Macan karena seratnya sama seperti Bulu Macan.
“Pada tahun 2014, harga satu ons akik Bulu Macan mencapai Rp4 juta sampai Rp5 juta. Sekarang, tahun 2015 ini, harga batu Bulu Macan per onsnya sudah mencapai Rp70 juta,” katanya.(her/iss/ipg)