Lebih dari 200 buah patung peninggalan sejarah Jawa Timur saat ini menjadi koleksi di museum luar negeri, terutama negara-negara Eropa. Hal ini sesuai identifikasi dan inventarisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim.
“Data itu kami peroleh dari referensi buku berbahasa Prancis. Itu baru patung yang berada di museum, belum yang berada di tangan kolektor pribadi. Jumlahnya lebih banyak,” kata Endang Prasanti, Kabid Sejarah Museum Purbakala Disbudpar Provinsi Jatim kepada Sentral FM, Senin (24/8/2015).
Menurutnya, koleksi patung ini paling banyak di Museum Leiden, Belanda. “Karena di museum itu isinya hanya barang-barang Indonesia, di antaranya dari Jawa Timur. Tempat penyimpanannya yang lain juga belum sepenuhnya diketahui,” katanya.
Disbudpar Jatim saat ini tengah berupaya untuk memulangkan patung-patung tersebut. “Ada beberapa koleksi yang tidak bisa ditarik, seperti naskah kuno atau manuskrip, karena kita tidak punya ruang penyimpanan yang memenuhi syarat dan memadai. Secara rutin juga dilakukan fumigasi, sehingga biayanya juga mahal,” ujarnya.
Sebagai contoh, Endang menyebutkan, beberapa waktu lalu seorang warga negara Belanda yang tinggal di Leiden ingin menyerahkan 1500 buah koleksi wayang kuno. “Pemiliknya kurang yakin setelah tahu sarana kita memang minim dan susah perawatannya,” ujarnya.
Kesulitan menginventarisasi benda sejarah yang tesebar di berbagai negara di dunia, kata Endang, karena patung itu dibawa keluar negeri dengan atas nama individu.
“Semisal, Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia yang dipindahkan pada jaman dulu, diberi kenang-kenangan patung. Sehingga ada patung yang juga ditemukan di Calcutta, India, karena Gubernur Jenderalnya pindah ke sana,” katanya.(her/iss/ipg)