Drs. H. As’at Malik, M.Ag Wakil Bupati Lumajang meminta masyarakat tidak panik menghadapi rencana kenaikan harga BBM yang saat ini memicu terjadinya panic buying hingga berdampak antrean panjang di berbagai SPBU.
“Saat ini kenaikan harga BBM itu masih belum ditetapkan pemerintah. Saya menjamin bahwa stok BBM di SPBU mencukupi sesuai laporan dari pihak Pertamina yang disampaikan melalui bagian perekonomian. Hanya saja, yang menjadi masalah adalah masyarakat panik terpancing isu tersebut,” kata As’at Malik Wabup kepada Sentral FM, Rabu (12/11/2014).
Yang paling dikhawatirkan, lanjut As’at Malik, ketika kepanikan masyarakat yang antri panjang pembelian BBM di SPBU itu kemudian dimanfaatkan oknum yang ingin mengambil keuntungan untuk melakukan penimbunan.
“Ini yang harus diwaspadai bersama. Terutama bagi parat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian,” jlentrehnya.
Wabup Lumajang juga meminta masyarakat untuk memahami bahwa rencana kenaikan harga BBM ini baru wacana karena belum diputuskan secara resmi. Meskipun dia, yakin jika rencana ini 50 persen akan diberlakukan pemerintah pusat.
“Untuk itu, sah-sah saja ketika kemudian berbagai elemen masyarakat menyampaikan aspirasinya. Termasuk diantaranya adik-adik dari HMI yang duduk-duduk depan Kantor DPRD menolak rencana ini,” bebernya.
Namun As’at Malik Wabup juga berharap, masyarakat tidak kemudian memperluas isu adanya kelangkaan BBM. Hal ini akan memicu kepanikan masyarakat yang lebih parah lagi.
“Kita tunggu saja bersama apa keputusan pemerintah,” demikian pungkas Wabup Lumajang.(her/ono/rst)
Teks Foto :
– Antrean pembelian BBM di SPBU Kabupaten Lumajang di tengah rencana pemerintah menaikkan harga.
Foto : Sentral FM.