Sabtu, 23 November 2024

Sampoerna Tutup, Perekonomian Warga Terancam Ambruk

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Penutupan dan penghentian operasional produksi pabrik rokok SKT (Sigaret Kretek Tangan) PT HM Sampoerna di Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang terpotensi membawa dampak tersendiri bagi perekonomian warga.

Dari pantauan Sentral FM, Jumat (16/5/2014), di sekitar pabrik yang terletak di lahan seluas lebih dari 2 hektar tersebut, mulai tumbuh sentra PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berusaha warung makanan untuk menyediakan konsumsi bagi sedikitnya 2.700 buruh di pabrik rokok tersebut. Selain itu, sejumlah toko serba ada juga bermunculan.

Tidak hanya itu saja, warga sekitar juga tidak sedikit yang mengalihkan rumah tinggal mereka menjadi hunian kos bagi buruh pabrik rokok tersebut. Jumlahnya tidak sedikit, sebab dari ribuan buruh yang bekerja di sana, tidak sedikit pula yang berasal dari luar daerah. Diantaranya dari Jember, Probolinggo bahkan daerah-daerah lain di Tapal Kuda.

Demikian pula pengelola tempat parkir yang dikhususkan bagi buruh pabrik yang mengambil areal parkiran di pelataran rumah-rumah mereka. Hal ini disebabkan, rata-rata buruh pabrik rokok SKT PT HM Sampoerna ini membawa motor. Meski ada diantaranya yang menggunakan kendaraan carteran dengan angkutan antar-jemput. Seperti yang dipilih buruh dari wilayah Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.

Hariyanto, awak angkutan antar-jemput menggunakan bus mini yang rutin membawa lebih dari 20 buruh setiap shiftnya, mengaku penutupan pabrik akan membuatnya gulung tikar.

“Selama ini, ekonomi saya sangat terbantu dari mengangkut buruh pabrik rokok ini dari Kencong. Setiap shift ada lebih 20 buruh. Shiftnya, yang pagi pukul 04.00 dan siang pukul 12.00. Setiap penumpang setiap kali antar dan jemput, tarifnya Rp. 8 ribu. Kalau tutup begini, ya saya sulit mencari penumpang lagi. Padahal bus mini yang saya gunakan sistem setoran,” ungkap Hariyanto yang mengaku kaget dengan informasi penutupan pabrik rokok PT HM Sampoerna ini.

Mardiyanto, PKL pemilik warung di depan pabrik rokok juga mengaku kecewa dengan penutupan pabrik tersebut. “Saya membuat warung ini untuk melayani buruh. Selama ini usaha saya berkembang baik. Pelanggan saya juga banyak, kok tiba-tiba di tutup gini. Kalau ditutup, mulai besok wilayah ini akan kembali seperti dulu, jadi sepi,” ungkap Mardiyanto.

Lain lagi yang disampaikan Wandi, pengelola parkir di sebelah timur pabrik PT HM Sampoerna. Ia mengaku menyediakan pekarangan depan rumahnya jadi parkiran yang dikelola dengan keuntungan menggiurkan selama ini. Bahkan, ia mengaku bekerja total mengelola parkiran dengan melepaskan pekerjaan sebelumnya di sebuah pabrik kayu.

“Lha sekarang pabrik di tutup. Ya parkiran ini pasti nganggur. Mau dijadikan apa, terus siapa yang mau parkir lagi di sini. Lantas, saya harus cari pekerjaan lain,” ucap Wandi pasrah. (her/ipg)

Teks Foto :
– Warung makanan yang ada di sekitar Pabrik Rokok SKT PT HM Sampoerna di Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang yang terancam gulung tikar sebagai dampak penutupan produksinya.
Foto : Sentral FM

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs